Kota Probolinggo, Bhirawa
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melalui Bidang Pemberdayaan Sosial melaksanakan verifikasi dan validasi (verval) terhadap 100 calon penerima manfaat bantuan Kewirausahaan Inklusif Produktif Keluarga Penerima Manfaat Jawa Timur Sejahtera (KIP KPM Jawara) 2026 di Kota Probolinggo, Senin (1/12/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memastikan penyaluran bantuan modal usaha berjalan akurat dan sesuai sasaran.
Ketua Tim Kerja Substansi Kewirausahaan Sosial dan Penyuluhan Sosial Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Jatim, Kiki Saraswati, mengatakan bahwa proses verval dilakukan secara ketat karena bantuan ini ditujukan untuk keluarga prasejahtera yang memiliki kemauan kuat mengembangkan usaha. “Kami ingin memastikan bahwa setiap penerima benar-benar memenuhi kriteria dan memiliki rencana usaha yang jelas, sehingga bantuan modal ini dapat menghasilkan dampak ekonomi yang nyata,” ujarnya.
Kegiatan verval ini mencakup pengecekan dokumen, kondisi sosial calon penerima, hingga kesiapan usaha yang akan dijalankan. Petugas Dinsos Jatim berdialog langsung dengan calon penerima manfaat untuk memastikan seluruh informasi yang diajukan sesuai. Dengan cara ini, akurasi data penerima manfaat dapat lebih terjamin.
Di Jawa Timur, tercatat sebanyak 2.670 calon penerima manfaat program KIP KPM Jawara tahun 2026 yang tersebar di 23 kabupaten/kota sedang mengikuti proses verifikasi dan validasi. Jumlah tersebut akan diseleksi secara bertahap untuk memastikan hanya keluarga yang benar-benar memenuhi persyaratan yang dapat menerima bantuan.
Lebih lanjut, Kiki menegaskan bahwa proses verval menjadi bagian penting dari upaya menciptakan kemandirian ekonomi keluarga prasejahtera. “Program ini tidak hanya memberi modal, tetapi mendorong perubahan pola pikir agar keluarga penerima manfaat bisa mandiri dan tidak terus bergantung pada bantuan sosial,” jelasnya.
Program KIP KPM Jawara merupakan salah satu upaya Pemprov Jatim dalam menekan angka kemiskinan melalui penguatan usaha ekonomi produktif bagi kepala keluarga prasejahtera. Melalui bantuan modal Rp 3 juta, penerima manfaat diharapkan dapat mengembangkan usaha kecil yang berkelanjutan. Dengan adanya proses verval yang ketat, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat maksimal dan menjadi penggerak peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah di Jawa Timur.[rac,fir.ca]


