25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Panji Mangu, Persembahan Disbudpar Jawa Timur dengan Nuansa Kekinian


Kota Malang, Bhirawa
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menghadirkan romantisme ini melalui penggarapan repertoar tradisi dengan nuansa baru yang kekinian bertajuk “Panji Mangu”.

Pementasan berdurasi sekitar 30 menit ini menyuguhkan cerita Panji dalam kemasan yang berbeda, meski tetap tampil dengan karakter inti lainnya seperti Klana Sewandana hingga punakawan, Semar dan Bagong.

Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin mengapresiasi animo arek-arek Malang, khususnya para penonton milenial yang hadir meramaikan pentas Panji Mangu ini. “Malang luar biasa! Arema masih mau dan mampu melestarikan budaya Topeng Malangan, yang tentunya ini sesuai dengan program Ibu Gubernur,” ujarnya.

Menurut Yasin, Jawa Timur harus mendunia dari SDM, Produk, Seni Budaya, sehingga dapat dikenal dan dinikmati di seluruh dunia. Meski demikian ia berpesan agar performance-nya harus didesain bagus, agar bernilai estetika dan sesuai dengan era masa kini, mengingat Panji sendiri sudah berada di tingkat ASEAN.

“Saya tentunya juga mengapresiasi langkah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, ibu Evy Afianasari atas terselenggaranya pentas malam ini,”tukasnya. Apalagi melihat animo yang sangat luar biasa.

“Bagaimana kalau Panji ini dipentaskan di Taman Krida Budaya Jatim sebulan sekali?,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Jatim, Evy Afianasari mencoba menjawab ‘tantangan’ Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin, bahwa pagelaran Topeng Panji Mangu ini sejalan dengan upaya pelestarian, perlindungan serta penguatan sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Timur.

Berita Terkait :  Diskominfo Siapkan 30 Titik Internet Gratis di Seluruh Wilayah Tulungagung

Dikatakan Evy, sudah menjadi tugasnya untuk mengingatkan kembali kekayaan seni budaya Jawa Timur, dimana anak-anak generasi Z masih banyak yang ter-influence pertunjukan seni budaya di luar Jawa Timur, bahkan dari luar Indonesia, padahal secara angka mereka menempati posisi strategis nantinya.

“Namun kami tidak bekerja sendiri, selain dukungan Ibu Gubernur, ini kami berkolaborasi dengan segala elemen yang terdiri dari anak-anak muda,”tuturnya.

Bahkan pihaknya juga melibatkan influencer dan event organizer (EO) hingga akademisi dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW). Menurutnya Topeng Panji ini memang berhak dan siap untuk di-branding dan diupgrade legi oleh Pemprov Jawa Timur.

Ia mengaku bahwa selama ini banyak event-event tingkat Provinsi yang sudah dihelat tersebut hampir selalu melibatkan Tari Topeng.

“Oleh karena itu terkait dari bapak Kepala Bappeda Jatim yang hadir mengusung semangat yang, mungkin tidak hanya Topeng Panji, kami akan menghadirkan dan memberi kesempatan tradisi dan kesenian lain untuk tampil di TKBJ,”tambahnya.

Namun tentunya harus melalui proses kurasi, bahwa tarian tradisional bisa tampil keren, dengan output dan outcome yang lebih luas lagi.

Evy juga mengaku bahwa pertunjukan yang telah diselenggarakan, khususnya di Cak Durasim, pada awalnya audiens memang diundang, namun setelah itu dicoba beberapa kali dengan ‘war ticket’.

“Ke depan kami akan bekerjasama dengan PHRI agar brandingnya bisa masuk ke hotel-hotel untuk mengundang para tamu yang ada di Malang,” tutup Evy.

Berita Terkait :  Konsisten Terapkan SMK3, Pelindo Regional 3 Raih 9,67 Juta Jam Nihil Accident

Koordinator Presidium Dewan Kesenian Jawa Timur Suroso menambahkan, bahwa pentas ini memang disiapkan sebagai karya dengan paket khusus milenial. “Ini memang inisiasi bu Kepala Dinas yang menceritakan kegelisahan Panji tapi dengan bahasa-bahasa yang lebih bisa dimengerti anak milenial,” ungkapnya.

Dikatakan Suroso bahwa pihaknya sudah pernah menggelar pentas seperti ini dengan format 70 persen tradisi dan 30 persen pengembangan. [mut.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru