25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pameran Bajawara di Museum 10 November Surabaya, Ubah Cara Belajar Sejarah dengan Pengalaman Imersif 360 Derajat


Oleh:
Rendy Agung, Kota Surabaya

Museum 10 November Surabaya menghadirkan pengalaman baru dalam mempelajari sejarah melalui pameran Cross Musea Bajawara dengan menerapkan teknologi imersif berskala besar seperti video mapping. Masyarakat bisa menikmatinya sampai tanggal 30 Nopember 2025 mendatang.

Teknologi imersif menciptakan proyeksi 360 derajat menggambarkan momen-momen penting Pertempuran 10 November 1945, sehingga pengunjung dapat menelusuri jejak perjuangan rakyat Surabaya saat mempertahankan kemerdekaan dari agresi Sekutu dan Belanda, Kamis, (20/11/2025).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyambut positif inovasi ini, bahwa teknologi harus menjadi jembatan agar sejarah semakin dekat dengan generasi muda.

“Anak-anak muda Surabaya tidak cukup hanya membaca sejarah, tapi harus bisa merasakannya, pameran imersif seperti Bajawara ialah langkah penting supaya nilai-nilai kepahlawanan tetap hidup dan relevan,” ujar Eri.

lanjut Eri menyampaikan dengan warisan perjuangan yang besar, adanya teknologi seperti video mapping, bisa menghadirkan pengalaman yang lebih kuat dan emosional, sehingga semangat 10 November dapat diwariskan dari generasi ke generasi.

“Pameran Cross Musea Bajawara diharapkan jadi momentum penting dalam pemanfaatan teknologi untuk edukasi sejarah sekaligus memperkuat identitas Kota Pahlawan,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa Rizky menjelaskan tidak menyangka proyeksi video mapping dapat dirinya larut dalam suasana pertempuran.

“Setelah datang memasuki ruangan dan visualnya mulai bergerak dari semua sisi, saya langsung merinding, suara tembakan, teriakan, dan efek ledakannya terasa sangat nyata, seperti dibawa ke momen yang selama saat saya baca di buku Sejarah, pada bagian rekonstruksi pertempuran dekat Jembatan Merah, rasanya benar-benar seperti sedang berada di tengah kekacauan itu,” tuturnya.

Berita Terkait :  Atasi Dampak Kenaikan Suhu Bumi terhadap Pertanian

Buat kami anak muda, tambah Riski cara belajar seperti ini jauh lebih mudah dipahami, tidak membosankan, malah bikin sadar apa yang terjadi tahun 1945 itu luar biasa berat, jadi lebih menghargai perjuangan orang-orang dulu.

siswi SMK Surabaya Nadia, mejelaskan teknologi imersif merupakan terobosan yang membuat museum tampak lebih modern dan menarik bagi pelajar.

“Biasanya museum cuma lihat barang-barang lama dan baca keterangan, tapi di sini beda serasa interaktif dan bikin emosional, favorit saat adegan para pemuda merobek bendera di Hotel Majapahit, auranya kuat sekali, dan senang pelajar Surabaya bisa masuk gratis, bikin lebih mudah datang untuk belajar sejarah kota sendiri,” imbuhnya. [ren.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru