25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Nisa Gajah Kecil dan Kekuatan Media Sosial

Oleh:
Sihabuddin
Penulis adalah Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Way Kambas sejak dulu kala dikenal sebagai tempat tinggal gajah Sumatera, ada ratusan gajah Sumatera hidup bebas di alam liar di taman nasional yang diresmikan tahun 1991 ini, meskipun sebenarnya taman nasional ini ada sejak zaman Belanda. Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu tempat pelestarian dan konservasi gajah Sumatera pertama di Indonesia yang di dalamnya terdapat banyak fasilitas penunjang untuk kelestarian gajah Sumatera seperti rumah sakit gajah, sekolah gajah dan lainnya. Meskipun Taman Nasional Way Kambas terkenal sebagai pusat pelestarian dan konservasi gajah namun Taman Nasional ini juga rumah bagi satwa yang terancam punah seperti rusa sambar, harimau Sumatera, beruang madu, badak Sumatera, kijang, kucing emas dan beberapa hewan yang sudah terancam punah. Selain itu, Taman Nasional yang terletak di Lampung Timur ini juga merupakan rumah bagi flora yang dilindungi seperti meranti, rengas, kiara, merbau, pulai, mahang, aren, serdang, sempur, damar, keruing, puspa, semak, cemara pantai, ketapang dan lainnya.

Taman Nasional Way Kambas tidak hanya sebagai pusat konservasi dan pelestarian gajah, tetapi juga merupakan tempat wisata yang dikunjungi oleh orang-orang yang menyukai wisata alam dan wisata edukasi terkait dengan flora dan fauna. Maka dari itu, meskipun taman nasional ini pengelolaanya berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Dirjen KSDAE (Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem) taman nasional ini sebenarnya akan semakin menarik jika dikelola bersama dengan Kementerian Pariwisata sebab banyak sekali wisatawan dari berbagai penjuru negeri bahkan mancanegara yang berwisata ke tempat ini agar pengelolan pariwisata di Way Kambas semakin optimal tanpa mengganggu konservasi gajah. Selain itu, Kementerian Pariwisata memang fokus untuk pengembangan wisata. Jadi jika dikelola bersama, konservasi dan pelestarian gajah tetap terjaga dan pariwisata akan semakin berjaya.

Berita Terkait :  Nota Kesepakatan Ranwal RPKMD 2025-2030 Kabupaten Madiun Ditandatangani

Tempat konservasi dan pelestarian gajah Sumatera di Indonesia tidak hanya di Way Kambas, namun nama Way Kambas semakin populer dan bahkan lebih popular dari tempat konservasi gajah Sumatera lainnya sejak lahirnya gajah bernama Nisa. Nisa menjadi bintang bagi pengunjung Way Kambas, setiap pengunjung yang datang pasti nama Nisa yang dipanggil-panggil dan selalu dikerubungi wisatawan. Sebagai bayi gajah tentu pembawaan nisa seperti anak kecil pada umumnya yang manja dan tentu banyak ulahnya. Tingkah Nisa yang lucu dan menggemaskan inilah yang menjadi daya tarik pengunjung di berbagai daerah untuk datang ke Way Kambas. Nisa benar-benar telah menjadi magnet yang begitu kuat tarikannya sehingga orang-orang rela meluangkan waktu dan merogoh kocek hanya untuk bertemu Nisa.

Berita tentang adanya gajah kecil yang menggemaskan di Way Kambas tersebar ke seluruh penjuru tanah air dan mancanegara berkat kekuatan media sosial yang telah menjadi hal yang tak terpisahkan bagi sebagian besar manusia modern. Sejak adanya media sosial informasi dan berita dapat disebarkan secara luas dan cepat kepada banyak pengguna sekaligus. Di tiktok dan instagram hampir setiap saat muncul video-video Nisa yang menggemaskan karya para konten kreator yang menjadi hiburan bagi netizen. Bahkan di tiktok ada satu video Nisa yang dilike oleh jutaan netizen, kalau semua video Nisa di media sosial dikumpulkan jumlah likenya mungkin sudah mencapai puluhan juta dan mungkin sudah ratusan juta orang yang telah menonton video nisa di berbagai platform media sosial.

Berita Terkait :  Sinergisitas Pangan Lokal dan Program Makan Gratis Bergizi

Viralnya Nisa di berbagai platform media sosial menjadi keuntungan besar bagi pengelola pariwisata Way Kambas, tanpa perlu menghabiskan puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah untuk mempromosikan wisata alam dan edukasi tentang konservasi dan pelestarian gajah. Video-video tentang Nisa yang diciptakan oleh konten kreator yang pernah berkunjung ke Way Kambas menjadi ladang promosi gratis yang benar-benar terbukti mampu menarik banyak wisatawan. Viralnya Nisa ini tidak hanya menjadi keuntungan bagi pengelola pariwisata Way Kambas tapi juga sangat menguntungkan bagi dunia pariwisata Provinsi Lampung pada umumnya. Sebab, bukan tidak mungkin wisatawan jauh-jauh dari luar daerah Provinsi Lampung hanya mengunjungi satu destinasi wisata. Tentunya akan berkunjung pada destinasi wisata lainnya seperti Pantai Rio, Pulau Mas Tegal Resort, Gunung Anak Krakatau dan lainnya yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Slogan Provinsi Lampung “The Treasure of Sumatera” bukan isapan jempol belaka, Provinsi ini memang benar-benar kaya dari destinasi wisata, tidak salah jika disebut dengan harta karun Sumatera. Berbagai destinasi wisata ada di provinsi ini mulai dari gunung, pantai, pulau dan lainnya. Selain itu, provinsi ini sangat strategis karena lokasinya dekat dengan ibu kota Jakarta dan menjadi pintu masuk perjalanan dari Pulau Jawa ke Sumatera. Dengan keindahan dan kekayaan destinasi wisatanya seharusnya Provinsi Lampung menjadi prioritas utama pengembangan pariwisata nasional bahkan internasional agar wisatawan tidak hanya ke Bali dan Lombok. Sebab Indonesia itu kaya wisata, rugi jika tidak dioptimalkan semuanya, salah satunya adalah Provinsi Lampung.

Berita Terkait :  Pemkot Madiun Komitmen Nihilkan Stunting

————- *** —————

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru