Malang Fashion Week (MFW) 2025 resmi dibuka di Malang City Point, Kamis (6/11).
Kota Malang, Bhirawa
Malang Fashion Week (MFW) 2025 resmi dibuka di Malang City Point, Kamis (6/11). Ajang tahunan ini kembali menghadirkan semangat kolaborasi dan kreativitas lokal, bahkan diikuti pula oleh peserta dari luar negeri.
Sebagai salah satu mitra utama, Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi keuangan digital, mendorong adopsi pembayaran digital, serta memperluas layanan keuangan inklusif bagi pelaku industri fashion.
Sinergi ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi digital yang inklusif di Kota Malang.
Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, menjelaskan bahwa kegiatan MFW menjadi wadah strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di daerah.
āMelalui MFW 2025, kami mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif. Berdasarkan capaian tahun sebelumnya, kegiatan ini mampu menggerakkan nilai ekonomi lebih dari Rp8 miliar, terutama dari sektor fashion, kuliner, akomodasi, dan pariwisata,ā ujar Febrina.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia Fashion Chamber (IFC) Chapter Malang, yang secara konsisten bersinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai instansi dalam menghadirkan MFW sebagai event strategis tahunan.
āIFC menjadi wadah bertemunya wirausaha dan perancang mode dari dalam maupun luar negeri, sekaligus mitra penting dalam penguatan industri fashion nasional,ā tambahnya.
Sejak pertama kali digelar pada 2018, MFW kini menjadi salah satu dari tiga ajang fashion week nasional di Indonesia, selain Jakarta dan Yogyakarta. Tahun ini, kegiatan MFW tidak hanya menampilkan peragaan busana, tetapi juga menghadirkan workshop desain, kampanye kreatif, kurasi produk UMKM, serta pelatihan peningkatan kapasitas bisnis bagi pelaku usaha sektor fashion dan kriya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyambut positif penyelenggaraan MFW yang telah memasuki tahun ke-8 ini. Ia menilai event tersebut menjadi simbol kebangkitan ekonomi kreatif Malang yang berakar pada budaya lokal namun berpijak pada teknologi masa depan.
āKami sangat bersyukur nama besar Kota Malang terus mendunia. Melalui even ini, Kota Malang makin berkelas dan semakin dekat dengan visi sebagai kota kreatif berkelas dunia,ā tutur Wahyu.
Sementara itu, Agus Sunandar, IFC Chapter Malang, menegaskan bahwa MFW merupakan hasil kolaborasi antara desainer, pelaku UMKM, dan pemerintah daerah untuk membangun ekosistem mode yang berkelanjutan.
āKami berupaya agar MFW tidak hanya menjadi ajang tampil, tapi juga ruang belajar dan berjejaring bagi pelaku usaha kreatif. Tahun ini, kami mengangkat tema besar tentang inklusivitas dan keberlanjutan, agar industri mode di Malang dapat terus tumbuh tanpa meninggalkan nilai budaya lokal,ā ujar Agus.
Agus juga menambahkan, IFC Malang akan terus memperluas kerja sama lintas sektor agar para desainer muda dan pelaku UMKM mendapat akses pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional. Lebih dari sekadar peragaan busana, MFW 2025 menjadi bukti nyata bahwa kreativitas lokal mampu bersaing di panggung globalādengan semangat inklusif, kolaboratif, dan berdaya digital. (mut.hel).


