Kab Probolinggo, Bhirawa
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, melakukan kunjungan kerja ke Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jumat (5/12).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam memperkuat ketahanan keluarga serta menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam sambutannya, Menteri Arifatul menyampaikan apresiasi kepada Habib Najib Salim Amini dan masyarakat Suku Tengger yang telah mengundangnya secara langsung ke Desa Ngadas. Menurutnya, keterlibatan komunitas lokal menjadi salah satu kunci utama keberhasilan program perlindungan perempuan dan anak.
Berdasarkan evaluasi kasus yang ditangani Kementerian PPPA selama hampir satu tahun terakhir, Arifatul mengungkapkan terdapat lima faktor utama penyebab tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Faktor tersebut meliputi persoalan ekonomi, pola asuh dalam keluarga, paparan gawai (gadget), lingkungan sosial, serta praktik pernikahan usia anak.
“Saya menegaskan bahwa penyelesaian persoalan ini harus dimulai dari hulunya, yaitu dengan memperkuat keluarga, terutama memperkuat peran dan posisi kaum perempuan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Arifatul memaparkan program strategis “Ruang Bersama Indonesia” yang dirancang sebagai wadah kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Program ini bertujuan menyatukan peran para pendamping desa, pekerja sosial, tenaga kesehatan, dan unsur terkait lainnya agar dapat bekerja lebih terintegrasi di lapangan.
Pada kesempatan tersebut, Kementerian PPPA juga berkomitmen menghadirkan mitra pemberdayaan ekonomi untuk perempuan Suku Tengger. Pelatihan akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar, bukan semata berdasarkan minat produksi, agar menghasilkan produk yang memiliki daya saing.
“Nantinya, setelah pelatihan, para ibu akan mendapatkan akses pinjaman modal serta pendampingan rutin setiap minggu agar usaha yang dirintis benar-benar berkelanjutan,” jelasnya.
Arifatul juga mengajak para perempuan di Desa Ngadas untuk menyampaikan langsung kendala dan kebutuhan yang dihadapi, sehingga kebijakan dan program pemerintah dapat tepat sasaran.
“Perempuan adalah tiang keluarga sekaligus tiang bangsa. Jika perempuannya kuat, maka keluarga, desa, hingga bangsa pun akan ikut kuat,” pesannya.
Sementara itu, Wakil Bupati Probolinggo Fahmi Abdul Haq Zaini menyambut baik kunjungan Menteri PPPA yang dinilainya sangat penting untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat di wilayah pedesaan, khususnya di kawasan Tengger.
Ia juga mengapresiasi peran komunitas Muja Dalah Kyai Kampung yang selama ini aktif mendukung pembangunan sosial, serta menyinggung arahan Kementerian Desa terkait pengembangan koperasi sebagai penggerak ekonomi warga.
“Kami juga sedang menyiapkan enam koperasi percontohan di Kecamatan Sukapura. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Ra Fahmi menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus mendorong peningkatan peran perempuan sebagai penggerak utama ketahanan keluarga. Dengan potensi wilayah yang besar, mulai dari sektor pertanian, kelautan, hingga pariwisata, pihaknya optimistis Kabupaten Probolinggo mampu bangkit dari kemiskinan.
“Dengan dukungan seluruh pihak, kami optimistis cita-cita mewujudkan Probolinggo Baru, Probolinggo Maju, dan Probolinggo Sejahtera dapat segera terwujud,” pungkasnya. [fir.gat]


