27 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Memprihatinkan! Stunting di Sampang Meningkat Tajam

Dari 6,9 Persen menjadi 14,2 Persen
Pemkab Sampang, Bhirawa.
Dalam upaya menangani lonjakan angka stunting di Kabupaten Sampang, Pemerintah Kabupaten Sampang menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) pertama di tahun 2024. Pasalnya Kabupaten Sampang menghadapi tantangan besar dengan meningkatnya angka stunting dari 6,9 persen menjadi 14,2 persen pada 2024.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang, H. Yuliadi Setiyawan dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Perwakilan Kodim 0828/Sampang, Polres Sampang, Kejaksaan Negeri Sampang, Ketua PN Sampang, Kepala Dinkes & KB Kabupaten Sampang, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, dr. Abdullah Najich, menjelaskan pentingnya diseminasi audit kasus stunting yang dilakukan di Sampang. Kamis (25/7/24). Menurutnya, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengetahui penyebab risiko terjadinya stunting di wilayah tersebut.

“Selain mengetahui penyebab, kita juga menganalisa faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stunting di daerah kita. Hal ini penting agar kita dapat memahami dengan baik kondisi yang ada dan menyusun strategi yang tepat,” ujarnya.

Setelah melakukan analisis mendalam, Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang akan memberikan rekomendasi terbaik untuk penanganan dan pencegahan stunting. “Setelah menganalisa, kita akan memberikan rekomendasi terbaik dalam melakukan penanganan dan pencegahan stunting. Langkah-langkah ini harus berbasis pada temuan dari audit dan analisis yang telah dilakukan,” jelasnya.

Berita Terkait :  Terdampak Banjir, Kalaksa BPBD Jatim Resmikan Jembatan Doplang Ponorogo

Lebih lanjut, dr. Najich menekankan pentingnya pemantauan berkelanjutan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Sampang. “Pemantauan yang terus-menerus adalah kunci untuk menurunkan angka stunting di Sampang. Dengan pemantauan yang efektif, kita dapat memastikan bahwa intervensi yang dilakukan berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka stunting di Kabupaten Sampang dapat ditekan dan generasi mendatang dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.

Sementara itu, Sekdakab Sampang H. Yuliadi Setiyawan mengapresiasi komitmen dan usaha tanpa lelah dari seluruh stakeholder dalam menangani kasus stunting di Kabupaten Sampang.

“Selaku Ketua TPPS Kabupaten Sampang, saya mengapresiasi komitmen dan upaya tanpa lelah segenap stakeholder untuk terus menanggulangi kasus stunting di Kabupaten Sampang, termasuk dengan melakukan tahap audit atas kasus stunting yang muncul di Sampang,” ujarnya.

Pihaknya menekankan pentingnya audit ini dalam mengukur dan mengevaluasi sejauh mana penurunan stunting yang sudah dicapai. “Dengan audit tersebut, kita bisa mengukur dan mengevaluasi kembali sejauh mana penurunan stunting yang sudah kita capai,” tambahnya.

Menurutnya, Kabupaten Sampang menghadapi tantangan besar dengan meningkatnya angka stunting dari 6,9% menjadi 14,2% pada tahun 2024. “Kita tentu merasa prihatin dengan kondisi ini. Namun, hal ini tidak boleh membuat kita pesimistis. Sebaliknya, kita harus fight back semaksimal mungkin agar angka kejadian stunting bisa kembali turun signifikan,” tegasnya.

Berita Terkait :  Layanan Jemput Bola ke Desa, Poskampling Kecamatan Gedangan Sidoarjo Dilaunching

Untuk merespons situasi tersebut, pihaknya meminta agar Tim Percepatan Penurunan Stunting segera mengambil langkah-langkah cepat dan strategis.

“Saya minta agar Tim Percepatan Penurunan Stunting segera merespons situasi dengan cepat dan tepat. Lakukan segala hal yang dipandang penting dan strategis, termasuk mendorong pemerintah kecamatan dan desa untuk melakukan langkah-langkah masif dan signifikan agar angka kejadian stunting di wilayahnya bisa menurun,” ujarnya.

Penanggulangan stunting di Kabupaten Sampang diharapkan menjadi upaya sinergis yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari TPPS di tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan, serta TP-PKK sebagai mitra pemerintah dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan makanan bernutrisi dan pola hidup sehat.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung penuh upaya pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, dan balita 0-59 bulan di semua desa se-Kabupaten Sampang.

“Saya meminta dukungan penuh dari camat, PKK kecamatan, kades, dan tim pendamping keluarga serta petugas kesehatan melalui pendampingan terhadap catin, ibu hamil, ibu pasca salin, balita 0-59 bulan di semua desa se-Kabupaten Sampang,” tambahnya.

Melalui diseminasi hasil audit tersebut, diharapkan seluruh pihak terkait dapat memahami dan mengidentifikasi penyebab terjadinya kasus stunting, serta mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

“Semoga audit kasus stunting ini bisa memberikan kontribusi yang signifikan sehingga angka stunting di Sampang dapat turun kembali dengan lebih signifikan dan pada akhirnya anak-anak Sampang bisa bebas stunting,” harapnya. [lis.iib]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img