Dengan hormat,
Melalui rubrik surat pembaca ini, saya ingin menyampaikan keprihatinan sekaligus ajakan kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia mengenai pentingnya kembali menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah arus globalisasi dan dinamika sosial yang kian kompleks saat ini.
Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, bukanlah sekadar kumpulan kalimat mati yang tertera dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih dari itu, Pancasila adalah bintang penuntun, kompas moral, dan falsafah hidup yang seharusnya menjadi landasan dalam bersikap, bertindak, dan berinteraksi. Lima sila di dalamnya-Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia-merangkum esensi dari jati diri bangsa yang majemuk.
Namun, kita seringkali dihadapkan pada realitas yang ironis. Di satu sisi, kita mengagungkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa, namun di sisi lain, kita menyaksikan berbagai praktik intoleransi, polarisasi politik yang tajam, egoisme sektoral, hingga korupsi yang menggerogoti keadilan sosial. Fenomena ini menunjukkan adanya jarak antara konsep ideal Pancasila dengan penerapannya di lapangan. Nilai-nilai Pancasila seolah hanya menjadi slogan di ruang-ruang formal, bukan napas dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu, upaya “membumikan” Pancasila menjadi sebuah keharusan. Ini berarti mentransformasi nilai-nilai tersebut dari ranah abstrak ke dalam tindakan nyata.
Membumikan Pancasila bukanlah tugas pemerintah semata, melainkan tanggung jawab kolektif. Dunia pendidikan, tokoh agama, pemimpin masyarakat, media massa, hingga keluarga memiliki peran vital dalam menanamkan dan menyuburkan nilai-nilai ini sejak dini.
Mari kita jadikan Pancasila sebagai panduan praktis dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan membumikan Pancasila, kita tidak hanya memperkuat fondasi kebangsaan, tetapi juga memastikan Indonesia tetap menjadi rumah yang damai, adil, dan sejahtera bagi generasi mendatang.
Atas perhatian dan dimuatnya surat ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Puspita Eka Retnaningtyas
Warga Surabaya


