Oleh :
Jessica Nathalia Hermawan, Dr. Monika Teguh, S.Sos., M.Med.Kom
Indonesia adalah negara demokrasi yang menekankan kedaulatan rakyat dan hak asasi manusia. Pemerintah mendapat mandat untuk mengelola negara demi kesejahteraan yang adil, sambil menghormati hak-hak sipil. Setiap warga harus memahami sistem pemerintahan serta hak dan kewajibannya dalamdemokrasi untuk menghindari ancaman terhadap kebebasan mereka. Pendidikan politik penting untuk
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Ketidakpedulian terhadap politik dapat merugikan masyarakat dan memberi peluang pada elit politik untuk menciptakan ketimpangan.
Peran Media dalam Pendidikan Politik
Negara demokratis berisiko sosial-politik saat mengalami perubahan kekuasaan di periode politik.
Media memiliki peran penting dalam kampanye dan pengawasan pemerintah, namun masyarakat perlu
berhati-hati dalam menyaring informasi untuk mencegah konflik etnis dan perselisihan. Media juga bertugas dalam mengedukasi politik, membantu masyarakat memahami struktur politik dan pemimpinnya. Pendidikan politik melalui media membantu memperkuat pemahaman akan nilai-nilai politik, terutama Pancasila. Baik media konvensional maupun digital, termasuk media massa dan sosial, berperan dalam menyebarkan informasi dan membangun pikiran kritis, kesadaran kritis, serta otonomi masyarakat dalam konteks demokrasi. Media Pendidikan politik konvensional
Pendidikan politik melalui media tradisional seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi telah
lama menjadi sumber utama informasi politik sejak era kolonial dengan Bataviasche Nouvelles pada
tahun 1744. Meskipun media baru berkembang pesat, media konvensional seperti televisi, surat kabar, dan radio tetap menjadi akses utama masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang lebih mudah dijangkau dan praktis. Radio masih penting dalam menyampaikan pengalaman audio yang memengaruhi pendidikan politik. Televisi juga tetap dominan dalam mempengaruhi opini publik dengan program-program politik, termasuk Debat Pilpres, yang merangsang diskusi dan kritik di media sosial,
menunjukkan relevansi pendidikan politik melalui media konvensional.
Media Pendidikan politik digital Di era digital, media digital menjadi sumber informasi utama karena kelebihannya seperti menyediakan informasi sesuai permintaan dan dapat tersebar dengan cepat ke berbagai tempat. Media digital memungkinkan akses mudah ke berbagai informasi, termasuk data dari masa lalu dan isu politik. Salah satu kelebihan lainnya adalah konten yang dihasilkan oleh pengguna sendiri, yang memungkinkan
publik untuk menciptakan dan menyebarkan informasi dengan berbagai sudut pandang. Media digital terdiri dari media massa digital dan media sosial, keduanya berperan penting dalam pendidikan politik. Namun, media digital juga rentan terhadap penyebaran informasi palsu atau hoax, terutama dalam konteks politik. Oleh karena itu, masyarakat perlu bersikap kritis dan melakukan verifikasi informasi untuk memastikan efektivitas pendidikan politik.
Media merupakan elemen penting dalam pendidikan politik, berperan sebagai medium untuk menyebarkan informasi politik dan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat. Pemanfaatan media dalam konteks pendidikan politik sangat vital dalam membangun kesadaran kritis mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara serta merangsang partisipasi politik. Media dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu media konvensional dan digital, yang masing-masing memiliki kelebihan dan masih relevandalam era saat ini. Mengintensifkan dan mendukung penggunaan kedua jenis media ini diharapkan dapat menyediakan akses yang mudah terhadap informasi politik yang tetap relevan dan dapat dipercaya bagi masyarakat.
–————–*** —————-
