27 C
Sidoarjo
Monday, April 14, 2025
spot_img

Melandainya Kasus PMK, Pasar Hewan Tikung Kabupaten Lamongan Dibuka

Lamongan, bhirawa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan telah membuka kembali pasar hewan Tikung yang sempat ditutup sebulan lamanya akibat dampak penyakit mulut dan kuku (PMK).

Pertimbangan pembukaan pasar hewan tersebut merupakan hasil kajian lembaga terkait atas melandainya kasus penyakit mulut dan kuku pada sepekan terakhir.

“Dari jumlah 1.557 yang terjangkit, sejak 10 hari terakhir tidak ada pertambahan dan dari kajian epidemiologi dinyatakan kasusnya melandai, karena tingkat kesembuhan sudah 65 persen. Tinggal sisa-sisanya masih dalam proses pengobatan,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan (Diskeswan) Lamongan Shofiah Nurhayati, Minggu (16/2).

Diungkapkan, Shofiah sebanyak 16 sapi dari berbagai kota telah memenuhi pasar hewan Tikung di Lamongan, paska ditutup sebulan lamanya. Untuk pembukaan hari pertama pasar hewan Tikung belum banyak dipenuhi warga lamongan, namun masih dipenuhi oleh pedagang dari Mojokerto dan Gresik dengan jumlah sapi tidak banyak hanya sekitar 16.

Ia meminta semua pihak untuk tetap waspada meskipun kasus penyakit mulut dan Kuku (PMK) sudah melandai. Pihaknya akan terus berupaya melaksanakan vaksinasi dalam mencegah penyakit tersebut naik kembali.

“Salah satu upaya kita harus vaksin. Vaksin ini sudah kami gelontorkan mulai Januari hingga Maret,” ujar Shofiah.

Rencana Dinas setrmpat juga akan melaksanakan vaksin serentak pada bulan Februari bertempat di Puskeswan masing-masing Kecamatan dalam upaya menjaga imunitas para hewan ternak.

Berita Terkait :  Cabup Gus Yani Minta Relawan Fokus Pemenangan

“Kebetulan besok ada vaksin juga. Ini kita laksanakan 19, 20, 21 ini posisi dimasing-masing Puskeswan, ini kita laksanakan vaksin serentak biar tingkat kesembuhan atau tingkat kekebalannya sapinya ini semakin terjaga,” ujarnya

Sebelumnya, sejak bulan Januari hingga Februari dalam upaya menurukan jumlah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit 1.557 sapi, pihaknya sudah menggelontorkan sebanyak 9.926 dosis vaksin.

“Dosis dari vaksin yang mandiri 1.792 dosis, kemudian dari vaksin bantuan dari Pusat maupun Provinsi ini kurang lebih 7.900 dosis, kemudian yang dari CSR 97. CSR nya ini dari PT. Sreya,” jelasnya.

Pihaknya berharap kepada para pedagang maupun peternak untuk menjaga komunikasi dengan petugas kesehatan hewan agar sapi yang terjangkit bisa segera untuk disembuhkan dan konsisten untuk melakukan pengobatan dan pemberian pakan kepada sapi yang terjangkit.

“Harapan kami, para pedagang dan peternak ini tetap ada kerja sama yang baik dengan kita petugas yang ada di Dinas Peternakan, karena PMK ini bisa disembuhkan artinya para pedagang dan peternak begitu sapinya sakit segera melaporkan kepetugas kami. Kemudian pengobatan peternak harus telaten dan sabar menyuapi sapinya yang sakit,” harapnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Hewan Lamongan, Isrofil menjelaskan terkait dengan masih lenggangnya pasar hewan pada hari ini, merupakan dampak dari penyakit mulut dan kuku dalam sebulan terakhir.

Berita Terkait :  Gandeng UTM, UC Gelar Program Uniting Colors in Creativity and Heritage

“Kemungkinan dampak dari PMK kemarin. Jadi para pedagang sapi masih kekurangan stock untuk dijual di Pasar Hewan,” ujar Isrofil.

Pihaknya terus berupaya untuk sosialisasi langsung maupun secara daring terkait dengan pembukaan pasar hewan kepada para pedagang agar pasar kembali ramai.

“Sudah kita sosialisasikan keseluruh pedagang melalui telepon, WA, grup dan sebagainya serta door to door untuk para pedagang besar untuk kembali meramaikan pasar hewan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pedagang yang datang ke pasar tersebut mengaku gembira atas kabar tersebut. “Satu bulan lebih tutup. Senang telah dibuka kalau ditutup ya susah. Sekarang bawa satu sapi dan sudah laku,” ujar Simpen. [yit.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru