Dukung Brand Lokal, Shopee Jadikan Pasar UMKM Kian Tak Terbatas
Membuka akses pasar maupun mengembangkan pasar yang sudah ada, merupakan persoalan yang biasa dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berkat kemajuan teknologi informasi khususnya keberadaan platform e-commerce, pelaku UMKM bisa menjual dan memasarkan produk dan jasanya melalui pasar digital (marketplace) yang semakin berkembang inovasi dan fitur-fiturnya.
Oleh:
Wahyu Kuncoro, Wartawan Harian Bhirawa
Banyak pelaku UMKM mengakui dampak positif keberadaan marketplace. Beberapa di antaranya mengaku berkat marketplace, omzet penjualan menjadi meningkat dan segmen pasarnya menjadi lebih bervariasi. Selain itu, bertambahnya segmen pasar membuat produk yang dijualnya pun terpacu untuk ikut bervariasi.
“Tantangan pasar baru, membuat kami mencoba melakukan inovasi produk untuk menyasar pasar baru. Marketplace membuat pasar dan konsumen menjadi tidak terbatas lagi,” tutur Retno pelaku UMKM saat ditemui Bhirawa di stannya yang berada di Jalan Raya Menganti Gresik, Kamis (29/5). Stan dengan warna dominan merah tersebut menawarkan berbagai variasi menu ayam goreng crispi dengan menggunakan brand D’celup Chicken Crispy.
“Meskipun lebih banyak melayani lewat online memanfaatkan marketplace Shopee, kami juga melayani warga sekitar yang ingin membeli secara offline,” tutur Retno.
Menurut Retno, sebagai pelaku bisnis kecil-kecilan awalnya merasa kesulitan untuk mendapatkan pasar dan konsumen baru.
“Sebelum memanfaatkan platform e-commerce, saya hanya mengandalkan stan di pinggir jalan ini dan berharap orang yang lewat mau mampir. Kalaupun ada kesempatan memperluas pasar itu memanfaatkan pertemuan-pertemuan tatap muka saja, tetapi itu sangat terbatas,” jelas Retno mengisahkan awal mulanya mengenal Shopee.
Ketika ditanyakan alasan yang membuatnya beralih menggunakan platform Shopee, Retno mengaku awalnya karena ikut-ikutan teman sesama UMKM yang sudah terlebih dahulu menggunakan.
Retno pun berusaha meningkatkan pengetahuannya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang salah satunya diselenggarakan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur. Menurut Retno, beberapa waktu lalu dirinya bersama pelaku UMKM lainnya mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik.
“Dalam pelatihan itulah kami belajar lebih jauh tentang bagaimana memanfaatkan Shopee. Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam hal manajemen usaha dan pemasaran. Saya jadi lebih paham bagaimana mengembangkan usaha agar bisa naik kelas,” ungkapnya.
Pengalaman hampir sama juga dialami Wiwik pelaku bisnis katering asal Kedamean Gresik. Dibandingkan Retno, Wiwik sudah terlebih dahulu memanfatkan Shopee.
Dari pengalaman yang dijalani selama ini, jelas Wiwik dirinya semakin bersemangat dan percaya kalau Shopee memberikan layanan dan kemudahan bagi UMKM untuk berkembang.
“Berbagai inovasi serta fitur-fitur yang terus dihadirkan oleh Shopee telah mendukung perkembangan bisnis catering saya,” jelas Wiwik.
Hal ini menurut Wiwik membuktikan bahwa berbagai kelebihan di Shopee berhasil memberikan dampak positif nyata pada perkembangan pelaku usaha UMKM dalam negeri dengan memasarkan produk-produk secara lebih luas.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik Darmawan menjelaskan pihaknya memang secara intensif menyelenggarakan kegiatan pelatihan kewirausahaan dengan mengundang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik mengikuti pelatihan kewirausahaan dasar.
Para peserta berasal dari berbagai bidang usaha, seperti batik, konveksi, serta makanan dan minuman. Pelatihan ini akan berlangsung biasanya berlangsung selama lima hari, mulai Senin hingga Jumat.
Secara khusus Darmawan berpesan agar para pelaku UMKM memiliki tekad kuat untuk tumbuh menjadi pengusaha besar yang mampu bersaing di tengah pasar yang semakin kompetitif.
“Kami berharap ke depan para pelaku UMKM ini mampu menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan di Gresik,” ujar Darmawan.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai dari Shopee, tegas Darmawna pelaku usaha brand lokal & UMKM di Gresik diharapkan bisa makin berdaya dan mampu membantu pertumbuhan ekonomi usaha dan Indonesia. Lebih lanjut menurut Darmawan, Diskoperindag Gresik memang sudah bekerjasama dengan Shopee dalam mengadakan pelatihan UMKM, khususnya terkait berjualan di platform Shopee.
Pelatihan dengan menggandeng Shopee ini bertujuan untuk membantu UMKM di Gresik mengembangkan bisnisnya secara online. Pelatihan ini mencakup berbagai topik, seperti cara meningkatkan kunjungan toko, memanfaatkan fitur iklan Shopee, dan mengelola operasional toko.

Marketplace Solusi Perluas Jangkauan Pasar
Pelibatan Shopee dalam menaikkan kelas UMKM bukan hanya terjadi di Kabupaten Gresik saja, di level Provinsi juga sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur. Saat dikonfirmasi Bhirawa, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Endy Alim Abdi Nusa menjelaskan Pemerintah Provinsi Jatim memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan pelatihan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.
“Tugas kami memberikan pelatihan UMKM di Jatim agar bisa menjadi UMKM mandiri,” katanya.
Endy menjelaskan program pelatihan UMKM masih tetap dilakukan pada tahun 2025. Sehingga nanti UMKM ini memiliki manajemen yang bagus yang berdampak dengan adanya investasi atau bantuan dana dari bank untuk pengembangan usaha.
“Kami juga akan membantu dalam kemudahan berusaha dengan izin berusaha serta diajari memanajemen uang agar pihak bank memberikan modal,” katanya.
Secara khusus, lanjut Endy, kerja sama Pemprov Jatim dengan Shopee diwujudkan dalam bentuk pendirian Kampus UMKM Shopee Malang di UPT Pelatihan Dinkop dan UMKM Jatim.
Menurut Endy, Kampus Shopee bersama UPT Pelatihan Dinkop Jatim telah memfasilitasi ratusan pelaku usaha sekitar yang belum memiliki NIB.
Menurut Endy, Kampus UMKM Shopee menyediakan fasilitas edukasi kelas-kelas baik offline maupun online bagi pelaku UMKM lokal. Serta memberikan fasilitas pendamping bisnis dari Tim Customer Service Shopee, Trainer Shopee bahkan hingga Tim Ekspor Shopee. Shopee juga menjanjikan perluasan koneksi dengan hadirnya kampus ini.
“Menariknya, seluruh fasilitas yang disediakan ini tidak dipungut biaya (gratis),” jelas Endy sambil tersenyum.
Pelaku UMKM yang tertarik bergabung dengan program ini hanya perlu mengisi formulir pendaftaran yang bisa didapatkan secara online maupun offline dengan datang langsung ke lokasi Kampus UMKM Shopee. Namun, perlu diperhatikan adalah jika mendaftar pastikan telah memiliki akun penjual shopee yang telah aktif.
Mengamati produk UMKM di beberapa daerah di Jatim, Endy mengatakan bahwa banyak ditemukan produk unik dan memiliki value, namun belum percaya diri untuk memiliki brand sendiri atas produknya. Sehingga, lanjutnya inisiasi melalui communal branding menjadi salah satu solusi.
“Padahal kekuatan produknya luar biasa dahsyat, saya temukan itu di Ngawi, produknya ukiran akar jati. Saya rasa format konsultasi one – o – one dan pemecahan permasalahan yang disediakan oleh kampus ini akan menginjeksi semangat para pelaku UMKM di Jawa Timur,” tutur Endy.
Di sisi lain, Kampus UMKM Shopee di Malang ini, tambah Endy juga mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia yang diwujudkan oleh pemerintah pusat dengan digelontorkannya dana sebanyak Rp 400 triliun harus dibelanjakan produk dalam negeri dan UMKM. Di mana pemda seluruh Indonesia memiliki kewajiban menyalurkan Rp 200 triliun dalam APBD nya untuk belanja produk dalam negeri. Sedangkan untuk pemda se Jatim, ditargetkan belanja produk dalam negeri mencapai Rp 26,8 triliun.
Platform E-Commerce Dukung UMKM Berkembang
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Dr Wisnu Wibowo menilai ekonomi digital dipercaya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Melalui pemanfaatan teknologi ini, produk-produk lokal Indonesia dapat memasuki pasar global dan dapat meningkatkan persaingan produk dan jasa dari level mikro hingga makro.
Peningkatan bisnis e-commerce ini diharapkan juga bisa membantu perkembangan usaha para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“E-commerce dapat menjadi peluang besar untuk pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya serta memungkinkan UMKM melakukan pemasaran dengan tujuan pasar global, sehingga berpeluang menembus ekspor,” jelas Wisnu.
Menurut Wisnu, di era digital saat ini, brand lokal dan UMKM kerap mendapatkan dukungan dan kesempatan untuk bertahan dan memperkuat potensinya, terutama melalui platform e-commerce yang telah menjadi salah satu pondasi utama bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar.
Sejumlah inovasi berkesinambungan yang senantiasa dihadirkan oleh platform e-commerce jelas Wisnu, telah membantu brand lokal & UMKM mengembangkan bisnis mereka dengan efisien. Selain menjadi perpanjangan tangan dalam mencapai pelanggan baru, para pemain e-commerce terus berlomba-lomba mengembangkan program dan inisiatif nya dalam mendukung brand lokal & UMKM untuk meraih keuntungan dan mencapai potensi yang maksimal dengan dukungan yang tepat, akan melahirkan kesempatan baru untuk masyarakat luas melalui terciptanya lapangan kerja hingga mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
Peningkatan minat masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan secara online pun diiringi oleh brand lokal dan UMKM yang bermunculan sebagai respon terhadap tingginya permintaan tersebut.
Salah satu langkah utama yang dilakukan para pelaku usaha brand lokal dan UMKM ini untuk memulai dan mengembangkan bisnis adalah dengan mengadopsi e-commerce sebagai landasan utama operasional mereka.
Perkembangan ini mencerminkan transformasi signifikan yang telah terjadi dalam ekosistem bisnis pelaku usaha brand lokal dan UMKM seiring dengan digitalisasi yang telah mengubah cara mereka beroperasi, memasarkan produknya, dan berinteraksi dengan pelanggan.
“Berkat akses ke teknologi digital, pelaku usaha brand lokal dan UMKM sekarang dapat merentangkan jangkauan pasar mereka, mengoptimalkan efisiensi proses operasional, dan mendapatkan akses ke berbagai sumber yang semakin mendukung pertumbuhannya,” pungkas Wisnu mengakhiri perbincangan.
Shopee Dukung UMKM Brand Lokal
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital, upaya untuk mendorong pilihan produk lokal semakin mendapat perhatian yang serius.
Dalam semangat untuk terus mendukung ekosistem UMKM dan mendorong perkembangan bisnis lokal di Indonesia, beragam kolaborasi dan komitmen untuk memperluas aksesibilitas telah menjadi fokus utama di awal tahun 2025 ini.
Dengan pendekatan yang inklusif dan terintegrasi, Shopee berusaha memberikan peluang yang sama bagi UMKM dan brand lokal tidak hanya yang tinggal di kota besar namun juga di daerah-daerah Indonesia.
Sebagai bentuk upaya mendorong UMKM dan brand lokal semakin dicintai di Tanah Air, inisiatif “Shopee Pilih Lokal” hadir menjadi salah satu pilar utama Shopee sekaligus bentuk komitmen yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.
Director of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna menuturkan fitur “Shopee Pilih Lokal” telah berhasil menarik puluhan juta pengunjung dan telah menjadi ruang istimewa pengguna dalam mencari beragam koleksi produk-produk lokal favorit yang unggul dan berkualitas. Tidak hanya pintu bagi para pelaku usaha UMKM dan brand lokal untuk mendapatkan eksposur yang lebih luas, tetapi juga dukungan dalam memperkuat brand awareness mereka di tingkat nasional.
“Kami juga bangga Shopee dapat berkontribusi menciptakan pasar yang positif, bahkan tidak hanya kepada para pelaku usaha lokal di pusat-pusat perkotaan. Para UMKM dan brand lokal yang berdomisili di daerah-daerah seperti Kabupaten Klaten, Pandeglang, dan Mojokerto termasuk ke dalam daerah dengan peningkatan transaksi tertinggi di tahun ini.
“Hal ini menunjukkan bagaimana pelaku usaha lokal dari berbagai daerah memanfaatkan Shopee sebagai mitra yang kuat untuk menciptakan bisnis yang berkesinambungan dan penetrasi pasar digital yang inklusif,” ujar Monica bangga. [***]


