26 C
Sidoarjo
Sunday, January 12, 2025
spot_img

Lulus dengan 29 Publikasi, Tuntaskan Studi 2,5 Tahun


Surabaya, Bhirawa
Aktif dalam penelitian ilmiah dengan 29 publikasi mayoritas bereputasi international, mengantarkan Muhammad Ruswandi Djalal SST MT dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS lulus dengan gelar doktornya. Hebatnya, publikasi itu, diselesaikan Ruswandi hanya dalam waktu 2,5 tahun atau selama masa study.

Ruswandi, sapaan akrabnya, menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pengembangan ilmu, khususnya di bidang Sistem Tenaga Listrik (STL) di Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Selama studinya, lelaki kelahiran 11 Maret 1990 ini terlibat dalam puluhan publikasi ilmiah, meliputi enam artikel di jurnal Quartile 1 (Q1) Scopus, Sembilan artikel di jurnal Q2, empat artikel di jurnal Q3, lima prosiding internasional, dan beberapa artikel di Sinta 4 dan Sinta 5.

Salah satu artikel penelitian Ruswandi yang terindeks Scopus Q1 dan memiliki dampak paling signifikan berfokus pada tantangan dari integrasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap dan Jeneponto, Sulawesi Selatan. “PLTB ini menghasilkan output listrik yang tidak stabil dan fluktuatif, sehingga mengganggu kestabilan pasokan listrik di wilayah tersebut,” papar lelaki yang juga dosen di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) tersebut.

Untuk mengatasi masalah ketidakstabilan ini, Ruswandi mengembangkan teknik pengontrolan optimal menggunakan metode Multi Band Power System Stabilizer (MBPSS). Teknik ini dirancang untuk menstabilkan pasokan listrik, meskipun terjadi perubahan yang signifikan dalam output dari sumber energi terbarukan. “Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik di Sulbagsel,” ujar peraih predikat Cumlaude itu.

Berita Terkait :  Berstatus BLUD, SMKN 1 Surabaya Dorong Kemandirian Sekolah

Pengembangan teknik pengontrolan ini didukung oleh penggunaan Mayfly Algorithm (MA), sebuah algoritma kecerdasan buatan yang terinspirasi dari perilaku kawanan lalat capung dewasa. MA yang berbasis pada kecerdasan kelompok (swarm intelligence), membantu mengoptimalkan kinerja MBPSS dalam menjaga stabilitas sistem tenaga listrik, sehingga menjadikannya lebih adaptif terhadap perubahan output dari PLTB.

Tak hanya itu, prestasi Ruswandi juga tercermin dari H-indeks 20 yang tercatat di Google Scholar. H-indeks adalah parameter yang menilai produktivitas serta dampak dari publikasi ilmiah seorang peneliti. Dalam hal ini, angka 20 menunjukkan bahwa Ruswandi memiliki setidaknya 20 penelitian yang telah dikutip minimal 20 kali masing-masing, mengindikasikan pengakuan yang signifikan atas kontribusinya pada riset global.

Prestasi luar biasa ini diraih bukan tanpa tantangan. Kesulitan berhasil dilalui Ruswandi berkat dukungan dari grup riset Power System Operation and Control (PSOC) yang bernaung di bawah Power System Simulation Laboratory (PSSL) ITS. Grup riset ini memberikan dukungan penuh melalui bimbingan rutin dari Prof Dr Ir Imam Robandi MT, kolaborasi dengan sesama peneliti, dan pendanaan riset yang memadai. “Atmosfer akademik yang kondusif di ITS mendukung produktivitas riset,” ungkap Ruswandi bersyukur.

Selain kolaborasi riset di tingkat nasional, Ruswandi bersama rekan riset PSOC juga berpartisipasi dalam kerja sama internasional. Ia terlibat dalam proyek penelitian bersama institusi ternama seperti Tottori University, Osaka University, dan University of Bologna yang menjadi bagian penting dalam perjalanan akademiknya. “Hal ini dapat terjadi berkat jalinan kerja sama yang telah dibangun oleh Prof Imam Robandi.” tuturnya mengapresiasi kinerja Ketua Dewan Profesor ITS tersebut.

Berita Terkait :  Sembilan Terdakwa Kasus Penganiayaan Seorang Pelajar Divonis 7,5 Tahun

Harapan besar disematkan oleh Ruswandi untuk terus melanjutkan kontribusinya dalam pengembangan riset dan ilmu pengetahuan.Ia berharap, prestasinya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus bekerja keras dan tak mudah menyerah dalam penelitian. “Belajarlah tanpa henti untuk terus memperbarui pengetahuan,” pungkas dia. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img