Pamekasan, Bhirawa.
Setelah PJ Bupati Pamekasan, Masrukin meninjau hasil pekerjaan proyek pembangunan Pasar Kolpajung. Kini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, mengadakan pengundian sejumlah 1.213 Toko dan Los (Dasaran, Red).
Pelaksanaan pengundian Toko dan Los sebagai langkah persiapan pemindaharan pedagang ke Pasar Kolpajung yang baru. Sebelumnya, pedagang Pasar menempati Tempat Penampung Sementara (TPS) di lapangan Kowel, Kecamatan Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Kepala Disperindag Pamekasan, Basri Yulianto menjelaskan, pengundian untuk Toko dan Los di pasar Kolpajung baru dilaksanakan secara bertahap. Mulai Toko untuk pedagang konveksi di lantai 2, los untuk pedagang Meracangan di lantai 1. Kemudian, Los untuk pedagang jenis basah, seperti Daging, Ikan dan sebagainya.
“Kami berkomitmen pengundingan dilakukan secara transparan. Kami undi, tidak kami tunjuk. Kami silahkan kepada pedagang untuk mengambil nomor undian. Nomor yang didapat itu menjadi miliknya sesuai dengan donasi,” jelas Basri, kepada Harian Bhirawa, di kantornya, Kamis (18/7).
Ia mengungkap, pengundian selesai sesuai donasi dan jenis dagangan. Pihaknya akan mengadakan sosialisasi dan edukasi rencana kepindahan dan ketentun yang harus dipenuhi para pedagang sebelum menempati Pasar baru ini. Bukan berarti, mereka serta merta pindah setelah pegang nomor undian.
Sosialisasi dimaksud menjelaskan hak dan kewajiban pedagang ketika menempati pPasar Kolpajung baru. Yaitu, Pedagang taat bayar restribusi. Sebab penarikan retribusi tidak secara manual (karcis, Red) namun menggunakan kartu (casis money).
Kemudian, pedagang akan diberikan edukasi jadwal penempatan, serta hak dan kewajiban. Menurut Basri, dimaksudkan mendapat penjelasan mengenai ketentuan hak dan kewajiban melalui causul perjanjian, mendapat kartu dan buku baru (tentang aplikasi, kode, basis NIK).
Kepala Disperindag mengatakan, bahwa pemerintah sudah mengucurkan anggaran sangat besar membangun pasar Kolpajung ini, diharapkan kepada pedagang. Pertama jangan lagi menunggak retribusi karena urusan retribusi ini, kita (Pemkab, Red) sudah berurusan dengan Perbankan.
“Jadi, pedagang ditarik retribusi harian itu bayarnya pakai kartu. Nantinya akan terpotong dengan sendiri sesuai nilai retribusi. Kemudaian pedagang Toko (kios) yang bayar bulanan, sistem pembayaran juga menggunakan kartu,” tambahnya.
Dikatakan, mulai dari pengundian sampai pengelolaan pembayaran pihak Disperindag melakukan transparansi, termasuk retribusi sistem karcis berubah ke kartu (Digital). “Transparansi ini tujuannya, untuk peningkatan PAD. Maka itu, pedagang harus memahami hal tersebut. Jangan sampai kok harus memakai kartu dan sebagainya,” ucapnya.
Maka itu, sosialisasi dan edukasi tujuannya agar pengelolaan di Pasar Kolpajung nanti transparan dan tertib. Dan pedagang menjaga keamanannya sendiri dagangannya. Ketiga, menjaga kebersihan, karena perlu diingat di semua sisi pasar tersebut, ada CCTV. Kalau ada pedagang seenaknya buang sampah, maka akan terrecord.
“Kalau pasar ini sudah bersih, aman, maka pengujung itu akan tertarik. Operasional pasar, mulai pukul 05.00 (pagi) sampai 09.00 wib (malam), maka perputaran ekonomi di pasar itu meningkat. Sehingga seiring peningkatan ekonomi, maka PAD kabupaten Pamekasan akan meningkat pula,” ujarnya.
Pasar Kolpajung, berada di Jalan Pangeran Ronggosukowati, Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan, yang berkonsep green building atau modern dengan Standar Nasional Indonesi (SNI) mendapatkan kucuran pemerintah pusat ini, proyek pembangunan dikerjakan PT. Adhi Persada Gedung, dengan nilai kontrak Rp. 81.723.403.200,00.[din.ca]