Ketua Akuatik Jatim, Dewanti Rumpoko usai menerima pengharaan KONI Award dan berdialog dengan Ketua KONI Jatim M Nabil di acara KONI Award di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Senin (30/12).
Surabaya, Bhirawa
Cabang olahraga akuatik selama ini menjadi lumbung emas Kontingen Jatim di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Bahkan Jatim juga terus menyumbangkan atletnya untuk berlomba membela nama Indonesia di event Internasional.
Toreha prestasi itu membuat Pengprov Akuatik Indonesia Jawa Timur meraih penghargaan sebangai Pengprov Cabor Berpretasi se Jatim di acara KONI Award. Selain itu dua atlet akuatik Gladies Larissa Garina Hagakore (Cabang Olahraga Loncat Indah) dan Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi (Cabang Olahraga Renang) dinobatkan sebagai Atlet Putri Berprestasi di acara yang digelar di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Senin (30/12).
Sayangnya di balik mocernya prestasi itu, loncat indah belum memiliki sarana latihan sendiri. Selama ini para atlet loncat indah berlatih di Kolam renang Graha Residen Surabaya. Namun ada kabar fasilitas loncat indah itu akan dibongkar untuk perluasan hotel. Jika rencana tersebut dilaksanakan oleh pihak hotel maka pembinaan cabor loncat indah di Jatim bakal terhambat karena tidak ada fasilitas latihan.
Padahal di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Medan, atlet loncat indah Jatim berhasil meraih juara umum dengan merebut 6 medali emas, 3 medali perak dan 2 medali perunggu. Lima Medali emas di antaranya disumbangkan Gladies Larissa Garina Hagakore.
Melihat kondisi ini Ketua Akuatik Jatim, Dewanti Rumpoko meminta bantuan Pemprov Jatim diberikan fasilitas untuk latihan loncat indah agar bisa terus melakukan pembinaan atlet. “Kami meminta bantuan dan memohon ke Pemprov Jatim agar loncat indah diberikan fasilitas latihan,” kata Dewanti usai menerima penghargaan KONI Award.
Dewanti melihat sarana latihan itu sangat penting, sebab untuk bisa mencetak atlet berprestasi sekelas Gladies butuh proses pembinaan yang panjang dan sarana latihan yang bagus. “Saya berharap Gladies dan atlet loncat indah lainnya terus meningkatkan prestasi, namun semua itu harus disertai sarana latihan yang mendukung,” kata mantan Wali Kota Batu itu.
Saat disinggung mengenai dua atlet akuatik yang berhasil meraih penghargaan KONI Award, Dewanti mengatakan itu semua buah dari kerja keras para pelatih maupun atlet. Mereka memiliki bakat dan potensi namun juga punya kemauan kuat untuk meraih prestasi.
“Keberhasilan atlet itu tidak lepas dari peran orang tua, pelatih dan lingkungan yang mendukung atlet meraih prestasi. “Gladies dan Izzy atlet yang luar biasa, mereka memiliki potensi dan bakat serta displin, sehingga keduanya bisa meraih prestasi,” katanya. wwn