24 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Lingkungan Kerja yang Diinginkan Generasi Z


Oleh :
Erinda Dwimagistri Sukmana
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dunia kerja saat ini mengalami banyak perubahan serta perkembangan.Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat banyak perusahaan dari sektor mana saja yang harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk mengejar ketertinggalannya.Contohnya saat pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang beralih dan beradaptasi menggunakan teknologi daring untuk tetap bisa berjalan dan karyawan tetap bisa bekerja walau tidak di kantor. Perkembangan ini tidak hanya perubahan dari segi teknologi saja, tapi juga dalam segi sumber daya manusianya. Kini dunia kerja juga telah’dimasuki’ oleh orang-orangdari generasi Z. Generasi Z dimulai dari tahun kelahiran 1997-2012, yang artinya orang-orang dengan usia 27-12 tahun termasuk pada generasi ini. Dilansir dari artikel uici.ac.id, setiap generasi memiliki karakteristik tersendiri dalam bekerja.Misalnya, generasiBaby Boomer dengan tahun kelahiran 1946-1964, memiliki karakteristik kompetitif, mandiri dan berkomitmen.Kemudian generasi X dengan tahun kelahiran 1965-1980, memiliki karakteristik logis, berani mengambil resiko, bertanggung jawab, dan pemecahan masalahmyang baik.Kemudian generasi milenial (disebut generasi Y) dengan tahun kelahiran 1981-1996 memiliki karakteristik inovatif, kreatif, dan lebih terbuka dengan perubahan.Selanjutnya generasi Z memiliki karakteristik suka berkolaborasi, tech savvy (mahir teknologi), dan fleksibel.

Dari karakteristik ini kita bisa mengetahui bagaimana lingkungan kerja yang diinginkan oleh para generasi Z. Sebelum membahas lebih jauh mengenai hal ini, perlu kita ketahui apa itu lingkungan kerja.Lingkungan kerja ialah semua hal yang ada di sekitar seorang pekerja selama ia bekerjayang dapat mempengaruhi pekerjaan atau tugas-tugas yang dibebankan. Dalam lingkungan kerja terdapat 2 macam, diantaranya lingkungan fisik maupun non fisik.Lingkungan kerja fisik ini termasuk apa saja yang ada di sekitar karyawanyang tentunya mempengaruhi karyawan secara fisik. Sedangkan lingkungan kerja non-fisik lebih berupa hubungan sesama karyawann ata karyawan dengan atasannya(Fijriyanti et al, 2023; Daffa et al, 2023)Namun saat ini banyak generasi Z yang merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja atau kerjanya. Bahkan banya generasi Z yang memilih menjadi pengangguran daripada harus bekerja di lingkungan yang menurutnya tidak membuatnya merasa nyaman.Dilansir dari databoks, sebuah survey menyatakan bahwa 41% pekerja dengan generasi Z (18?24 tahun) memntuk menjadi pemgangguran daripada merasa tidak bahagia di tempat kerja. Kemudian diikuti oleh generasi milenial sebanyak 38%.Di Indonesia sendiri, terdapat 10 juta pendudukan dengan usia 15-24 tahun (Generasi Z) yang menganggur atau Not Employment, Education, or Training (NEET) (CNN Indonesia, edisi 29 Mei 2024).Banyak asumsi-asumsi negatif yang membuat generasi Z ini dianggap sebagai generasi ‘strawberry’ yaitu generasi yang lembek, manja, dan dianggap tidak mampu bertahan di lingkungan kerja yang menantang.

Berita Terkait :  Saat Matahari Berpamitan

Apa yang Generasi Z cari dalam lingkungan kerja? Apakah yang menjadi pertimbangan generasi Z dalam hal pekerjaan?Menurut Indonesia Generation Z Report 2024 terdapat 3 pertimbangan utama yang paling generasi Z cari di tempat kerja. Pertama ialah gaji dan tunjangan sebanyak 78%.Kedua, kesempatan untuk mengembangkan karir sebanyak 60%.Ketiga ialah lingkungan kerja yang mendukung dan budaya organisasi sebanyak 53%.Lingkungsn kerja termasuk dalam hal yang fdicari generasi Z dalam dunia kerja. Lalu, lingkungan kerja seperti apayang didambakan oleh generasi Z? Generasi Z menginginkan lingkungsn kerja yang positif.Maksud dari lingkungan kerja yang poitif ialah lingkungan kerja yang supportif, yang mampu memberiwadah untuk mereka berkreasi, dan mampu menjalin komunikasi dua arah yang baik dan transparan antar sesama karyawan ataupun karyawan dengan atasan.Lingkungan kerja yang nyaman dapat mempengaruhi motivasi kerjakaryawandalam mengerjakan pekerjaan dan tugas-tugasnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dari Fajriyanti et al, (2023) yang menyatakan bahwa jika lingkungan kerja dianggap memadai oleh generasi Z, maka mereka akan merasa termotivasi untuk bekerja, semangat menyelesaikan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Lingkungan yang memadai ini juga termasuk terpenuhinya kebutuhan kerja seperti teknologi dan juga umpan balik dan bimbingan dari atasan.Ketika karyawan dengan generasi Z ini merasa nyaman dengan lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja non-fisik, mereka cenderung mudah menemukan makna dalam pekerjaan mereka.Mereka cenderung terikat secara emosional dan merasa ingin terus berada dalam tempat kerjanya.Maka muncullah komitmen mereka terhadap tempat kerjanya.Hal ini dapat menurunkan angkaturnover.

Berita Terkait :  Misi Sosial dan Idealisme Haji Her

Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan lingkungan kerja yang nyaman, tidak hanya untuk generasi Z namun juga untuk generasi lainnya. Kita akan membahas dalam segi lingkungan kerja non-fisik terlebih dahulu. Pertama, berkomunikasilah secara rutin. Berkomunikasi secara rutin dapat membantu kita untuk memahami bagaimana berkomunikasi yang efektif dengan rekan kerja kita terutama dengan orang-orang beda generasi. Sehingga dapat menemukan gaya komunikasi yang nyaman untuk semuanya. Kedua, kita dapat memberikan apresiasi dari pekerjaan rekan kerja kita.Kita bisa memberikan apresiasi pada rekan kerja yang memiliki inovasi yang bagus atsu memberikan apresiasi pada pengalaman yang mereka bagikan.Ketiga ialah peran pemimpin.Pemimpin harus mampu merangkul semua karyawannya tanpa membeda-bedakan generasinya.Beri wadah dan kesempatan bagi karyawan untuk mencurahkan ide dan inovasinya.Selanjutnya untuk menciptakan lingkungan kerja fisik yang baik kita dapat menggunakan konsep psikologi lingkungan.Pertama, desain ruang kerja yang terbuka dan fleksibel.Desainlah ruang kerja bagi individu maupun tim yang mampu mengakomodasi mereka sesuai dengan gaya kerja mereka yang berbeda dan juga mennciptakan ruang yang nyaman sehingga mendorong adanya kolaborasi. Terakhir, penting untuk menciptakan ruang terbuka hijau, yang tujuannya untuk menyediakan ruang bagi karyawan untuk melakukan aktivitas fisik, bersantai dan berinteraksi dengan rekan kerjamya dengan nyaman.Mari kita ciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk semua generasi, sehingga tercipta pula generasi emas bagi Indonesia.

Berita Terkait :  Integrated Farming untuk Akuakultur Berkelanjutan

———— *** ————-

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img