Kemeriahan warga Guranganyar saat menggelar sedekah bumi. foto: kerin ikanto/bhirawa.
Gresik,Bhirawa.
Seperti dilakukan desa-desa lain di Kabupaten Gresik. Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dan melestarikan budaya leluhur, sejumlah desa menggelar sedekah bumi. Biasanya membuat tumpeng raksasa yang isinya berasal dari beragam jenis buah-buahan kemudian tumpeng rakssasa itu dipikul diarak keliling kampung.
Seperti dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Guranganyar, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Bersama ribuan warga masyarakat desa itu menggelar kegiatan sedekah bumi, Minggu(1/9). Kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur sekaligus komitmen nyata warga dalam melestarikan tradisi leluhur mereka yang sudah turun-temurun.
Menariknya lagi, sedekah bumi Desa Guranganyar yang digelar pada tahun ini semakin meriah dan menarik karena bertepatan dengan momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Selain itu juga antusias warga sangat luar biasa karena tahun sebelumnya sempat ditiadakan lantaran pandemi covid- 19.
Kepala Desa (Kades) Guranganyar, Sariyadi mengaku bersyukur atas suksesnya acara sedekah bumi dan karnaval 17 san yang diikuti seluruh warga Desa Guranganyar, mulai dari Dusun Gurangwetan, Gurangkulon dan Dalean. Ia juga memberikan apresiasi kepada warganya, karena sangat guyub dan rukun untuk bersama sama ikut serta dalam meramaikan kegiatan sedekah bumi Desa Guranganyar.“Selain sedekah bumi wujud syukur warga atas hasil bumi pertanian, juga untuk memperingati HUT RI. Alhamdulillah warga antusias semua. Ada 16 RT dan 7 RW. Saling komunikasi semua dari tiga dusun, dan juga donatur,” ujar Kades Sariyadi
Masih menurut Kades Sariyadi, selain sedekah bumi dan karnaval tujuh belasan, Pemdes Guranganyar sebelumnya juga telah menggelar kegiatan istighosah dan doa bersama yang menghadirkan KH Muhammad Qosim.”Kemarin sudah ada istighosah Guranganyar berdzikir/bersholawat bersama pak Qosim dan nanti malam ada pertunjukkan wayang kulit dengan dalang Ki Suparno Hadi. Yang penting masyarakat bisa tentram dan sejahtera,” ungkapnya.
Sementara itu ribuan masyarakat tampak antusias mengikuti jalannya sedekah bumi. Terlihat sejak siang hari, warga terus memadati halaman Pendopo Desa setempat dengan membawa aneka tumpeng mulai dari hasil bumi dan berbagai makanan dari rumahnya masing-masing.
Selain itu terdapat beberapa tumpeng raksasa yang diarak mulai dari balai Dusun Gurangwetan menuju Dalean dan finish di balai Desa Guranganyar. Masing-masing terlihat unik. Ada gunungan super besar berbentuk ular naga, gunungan tumpeng aneka buah segar, serta tumpeng berisi berbagai hasil bumi, termasuk buah-buahan, polowijo dan lainnya.“Tumpeng dan gunungan tersebut adalah hasil gotong royong warga kami dari masing-masing Rukun Tetangga dan Rukun Warga,” jelas Kades.
Tidak hanya itu saja, ribuan warga juga berpakaian busana Nusantara dan menggelar arak- arakan ala karnaval tujuh belasan, seperti menggunakan pakaian adat, pakaian tentara, serta pakaian unik lainnya.
Rasa bahagia bisa mengikuti sedekah bumi Desa Guranganyar diungkapkan oleh Saiful warga RT 02 RW 03 Dusun Dalean. Dirinya mengaku warga dengan suka cita membuat gunungan buah buahan dan sayur sayuran berbentuk ular naga raksasa untuk meramaikan jalannya sedekah bumi desa Guranganyar.”Warga sangat bahagia sekali mas. Untuk pembuatan gunungan ular naga raksasa butuh bahan sekitar satu kuintal lebih dan waktu selama sepuluh harian. Menghabiskan uang sekitar 2,5 juta hingga 3 juta rupiah,” jelas Saiful. (eri.hel).