33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Lebih Dekat dengan Ponpes Al-Hakam Jatiwates Tembelang Jombang


Dari Sebuah Surau di Tahun 2017, Kini Telah Miliki 70 Santri
Jombang, Bhirawa
Di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, terdapat sebuah pondok pesantren (Ponpes). Pondok Pesantren itu diberi nama Ponpes Al – Hakam. Lokasi tepatnya berada di sebelah utara Puskesmas di desa setempat.

Desa Jatiwates terletak di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Letaknya sekitar 18 Kilometer mengarah ke timur laut dari Kota Jombang. Desa ini memiliki empat dusun. Yakni, Dusun Sumbersuko, Jatisari, Maijo, dan Dusun Wates.

Kecamatan Tembelang berada di sebelah barat Kecamatan Kesamben, dan berada di sebelah timur Kecamatan Megaluh.

Pada tahun 2017 setelah surau atau Musala Al – Hakam di Desa Jatiwates digunakan untuk aktivitas ibadah dan kegiatan belajar mengajar Al Qur’an, tepat pada 1433 Dzulhijjah seorang kiai karismatik bernama Kiai Basyiron datang ke Musala Jatiwates dan bertemu Kiai Mahmud dan putranya, Ustadz Mohammad Adi Irmawan atau Ustadz Adi, pengelola Musala Al – Hakam.

“Beliau mengamanahkan agar dibangun tempat untuk mukim santri seadanya. Kiai Basyiron adalah kiai karismatik, beliau adalah salah satu santri dari Kiai Mahrus Aly Lirboyo,” tutur Ustadz Adi, Kamis (31/07).

Saat itu tutur Ustadz Adi, Kiai Basyiron menyarankan agar dirinya meminta barokah doa kepada sejumlah kiai. Seperti Kai Abdul Hakam Kholiq dari Tebuireng, Jombang, Kiai Ghozali Pasuruan, dan juga Kiai Hanan Maksum Kwagean,

Berita Terkait :  Exxon Mobil Cepu Limited Komitmen Jaga Jalur Pipa Lapangan Banyu Urip

“Saran dari Kiai Abdul Hakam Kholiq Tebuireng, tepat pada hari Kamis Legi malam pada bulan Dzulhijjah 1433 Hijriah, dilakukan peletakan batu pertama, pembangunan tempat bermukim santri,” ucapnya.

“Saat itu dihadiri Kiai Abdul Hakam Kholiq dan Kiai Agus Maulana untuk peletakan batu pertama,” kata Ustadz Adi.

Pada September 2017, akhirnya dua tempat mukim santri bisa ditempati hingga sekarang.

“Meski termasuk daerah pedalaman desa, Pompes Al – Hakam Jatiwates bisa jadi wasilah para santri dan masyarakat yang membawa budaya pesantren.agar bisa lebih memberikan manfaat pada masyarakat sekitar,” tutur Ustadz Adi.

Dia menjelaskan, saat ini santri Ponpes Jatiwates berjumlah 70 santri. Dengan 10 santri yang bermukim dan 60 santri kalong atau santri yang belajar di pesantren namun tidak tinggal atau bermukim di pesantren.

Saat ini, para santri Ponpes Al – Hakam seperti pada umumnya di pesantren salaf, mereka diajarkan membaca Al Qur’an dengan metode Bilqolam, serta diajar kitab-kitab kuning.

Ponpes Al – Hakam mempunyai visi membentuk insan yang beriman, berilmu, beramal, dan berakhlak mulia. Pesantren tersebut juga memiliki misi, menanamkan jiwa taat menjalankan syariat kepada santri, mengamalkan ilmu-ilmu keagamaan yang berlandaskan Al Qur’an, hadist, dan kepribadian salafussholih, serta membentuk santri yang wirai, tawadhu’, dan beradab.

“Harapan kami ke depannya agar Pondok Pesantren Al – Hakam Jatiwates bisa berkembang dan bisa lebih memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Ustadz Adi. [rif.gat]

Berita Terkait :  Dorong Daya Saing Nasional Melalui Kebijakan TKDN

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru