Tanaman tembakau jenis virginia yang diproduksi petani di wilayah Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. cahyono/Bhirawa
Kab Malang, Bhirawa.
Tanaman tembakau yang di produksi petani Kabupaten Malang telah memberikan harapan besar untuk bisa bersaing dengan daerah-daerah yang ada di Jawa Timur (Jatim). Meski di Kabupaten Malang tanaman tembakau baru dikembangkan, jika dibandingkan dengan daerah yang saat ini sebagai penghasil tanaman tembakau, seperti di wilayah Madura, Probolinggo, Jember, Bojonegoro, Tuban, Madiun, dan Ngawi.
Sehingga untuk mengembangkan tanaman tembakau di Kabupaten Malang, maka luas tanaman tembakau bertambah, dari yang sebelumnya seluas 862 hektare, kini bertambah menjadi 900 hektare, atau ada penambahan luas lahan mencapai 38 hektare. Selain itu, kata
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Kholida Masruroh, Selasa (16/9), kepada wartawan, petani di Kabupaten Malang yang produksi tanaman tembakau telah menyebar di 31 kecamatan, yang tersebar si 33 kecamatan.
Hal ini menunjukkan jika minat petani menanan tembakau di Kabupaten Malang meningkat. Dan kami meyakini petani berusaha mencari nilai tambah komoditas yang terbaik. Sementara, menanam padi sudah menjadi program pemerintah demi mewujudkan ketahanan pangan. Namun, ketika kemarau dan air berkurang, petani mulai mencoba menanam tembakau. Karena tanaman tembakau tidak terlalu banyak membuthkan air, beda dengan tanaman padi yang banyak membutuhkan air. “Tanaman tembakau dibutuhkan sinar matahari agar menghasilkan kualitas daun yang baik,” jelasnya.
Menurut Kholida, tanaman tembakau dibutuhkan cuaca panas di saat musim kemarau, hal ini untuk mempercepat proses pengeringan daun, agar bisa menghasilkan kualitas yang sempurna, dan meminimalkan risiko gagal panen akibat kelebihan air. Salah satunya di wilayah Madura, hasil produksi tenaman tembakau memiliki kualitas yang bagus, karena daerahnya memiliki cuaca panas, jika dibandingkan di wilayah Malang Raya yang cenderung kurang panas. Meski, kualitas tembakau tidak sebaik di Madura, tapi produksi tembakau di Kabupaten Malang juga memiliki kualitas yang tidak jauh dari daerah-daerah lain yang penghasil tembakau di Jatim ini.
Dijelaskan, berdasarkan data di DTPHP Kabupaten Malang, produksi tembakau pada tahun 2024 mencapai 11.464 ton daun basah atau 1.146 ton rajangan kering. Sedangkan tembakau yang ditanam petani di Kabupaten Malang ini, rata-rata jenis jawa (rejeb), yang menembus 4.726,4 ton daun basah di lahan 382 hektare. Salah satunya di Desa Sukorejo, Kecamatan Gondanglegi. Selain itu, juga ada varietas kasturi sebanyak 4.651,2 ton daun basah di lahan 355 hektare dan 2.087 ton tembakau virginia di lahan 125 hektare. Sedangkan
untuk pemasaran, pihaknya telah melibatkan mitra penjualan tembakau. Seperti mitra kita Usaha Dagang (UD) Dadi Mas Jaya, UD Sanjaya, dan kelompok usaha bersama makmur barokah,” terangnnya.
Selain itu, lanjut Kholida, juga ada pembeli dari Commanditaire Vennootschap (CV)
District 88 dan pedagang lokal yang mengambil tembakau kasturi, dan juga membeli tembakau jenis virginia. Dan dalam pengembangannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk meningkatkan hasil tembakau. Diantaranya pembangunan gudang penyimpanan tembakau, dome pengering.
“Seperti greenhouse untuk mengeringkan tembakau, dan pemberian alat untuk mengeringkan tembakau di luar ruangan,” pungkasnya. (cyn.hel).


