34 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lahan Sawah di Wilayah Sidoarjo Kekeringan Akibat Kesulitan Air


Sidoarjo, Bhirawa
Pemanasan suhu di atas permukaan laut (Elnino) yang berkepanjangan, pada saat ini juga berdampak pada lahan sawah di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang mengalami kesulitan air.

Seperti di wilayah bagian hulu Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Tarik, yang seharusnya berlimpah air, saat ini juga sedang mengalami kekurangan air.

Petani padi di Kecamatan tersebut, harus menggunakan pompa air untuk bisa mengairi lahan sawahnya. Sebab kalau tidak ada air, proses pertama penggarapan sawah tidak bisa dikerjakan.

“Kalau kekurangan air, bibit padi yang telah ditanam juga akan mati,” kata Kepala Desa Balongmacekan, Kecamatan Tarik, Sukismo, Jum at ( 2/8) akhir pekan lalu, di pendopo Delta Nugraha, di sela-sela acara penyerahan bantuan pompa air dari Pemkab Sidoarjo kepada 90 titik irigasi di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Di Desa Balongmacekan, kata Sukisno, semua petani padi, harus menggunakan pompa air untuk bisa mengairi sawah mereka. Dampak yang terjadi, pompa yang menyedot air pada kedalaman tanah 25 meter itu, membuat sumur-sumur warga desa di sana kena ikut dampaknya. Sumur-sumur rumah warga ikut menjadi surut.

“Mungkin kalau nyedot air dengan kedalaman 100 mster lebih ke dalam tanah, air tidak sampai habis, tapi pompa yang kita gunakan tidak memadai,” katanya.

Pompa-pompa air yang ditaruh petani padi di desa itu di tengah sawah, kata Sukisno, pernah ada yang dicuri maling, padahal sudah dikunci. Saat ini, mereka terpaksa meminjam pompa milik desa, juga ada yang mengunakan mesin bajak yang didesain menjadi pompa air.

Berita Terkait :  Lantik MABI dan SAKA Pramuka, Pj Gubernur Adhy Harapkan Siap dan Sigap Tanggulangi Bencana

“Sungguh memprihatinkan nasib petani, ada saja masalahnya. kalau ada air, padinya yang dimakan hama, kalau tidak itu sulit mendapatkan pupuk, kalau ada pupuk kadang harganya mahal,” katanya.

Belum lama ini, lahan sawahnya seluas 9 ha, semuanya ludes dimakan hama tikus. Dirinya mengatakan bantuan dari Dinas Pangan Sidoarjo, untuk lahan sawah yang gagal panen akibat hama, prosedurnya berbelit-belit.

Banyak masalah yang harus dihadapi para petani padi seperti itu, menurut dirinya, saat ini membuat penerus petani-petani padi yang sudah tua, untuk bergelut di bidang pertanian sangat sulit dicari lagi.

“Kalau petaninya sudah tua-tua, siapa yang akan meneruskan lagi, kalau anak-anak muda tidak ada lagi yang berminat menjadi petani,” ujarnya.

Karena selalu kekurangan air, petani padi di wilayah Kecamatan Tarik, dalam setahun hanya bisa tanam padi sebanyak 2 kali saja. Itupun harus mengalami proses mendapatkan air yang sangat sulit sekali.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Eni Rustianingsih, mengatakan ada 90 kelompok tani di Kabupaten Sidoarjo yang dapat bantuan Pemkab Sidoarjo pada masa kekeringan ini.

Dalam bantuan itu, masing-masing menerima sebesar Rp 112.800.000 juta. jumlah tersebut digunakan untuk pembangunan rumah pompa, tandon air, saluran air, pipa, pembelian pompa, serta alat-alat lain untuk menunjang petani. [kus.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img