Surabaya, Bhirawa
Program Summer Camp biasanya menjadi momentum dalam pertukaran pelajar. Seperti yang terlihat di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Sejumlah mahasiswa asing dari berbagai negara melakukan kunjungan dan sharing bersama para siswa dan guru Labschool Unesa Kampus 1 Ketintang.
Direktur Lembaga Labschool Unesa Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd., mengatakan keterlibatan mahasiswa asing di sekolah merupakan bagian penting dari program Labschool menuju sekolah berstandar internasional.
“Kami memang sengaja memprogramkan ini, agar ada diskusi dan sharing antara mahasiswa luar negeri dengan guru-guru maupun siswa. Anak-anak senang bisa ngobrol langsung dengan mahasiswa luar, bisa melatih kemampuan bahasa Inggris juga,” ucap guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu, Kamis (18/7).
Ditambahkan Prof Jar (sapaan akrabnya), sekolah sejak tingkat dasar selama ini memang banyak mengajarkan mata pelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggris misalnya. Nah, materi pelajaran tersebut harus diseimbangkan dengan praktek berbicara langsung dengan native speakers.
Kesempatan belajar langsung atau praktek langsung itu diwadahi lewat program pertukaran atau mendatangkan mahasiswa asing di sekolah. Dengan begitu, para siswa bisa mendapatkan banyak wawasan tentang budaya dan pendidikan di negara lain.
“Mahasiswa asing senang, apalagi anak-anak atau siswa juga sangat senang. Mereka jadi lebih percaya diri, wawasan mereka pun berkembang, jadi tahu tentang negara lain, budaya negara lain dan sebagainya,” ucapnya.
Dengan program internasional yang gencar dilakukan tersebut, Prof Jar berharap para siswa siap secara mental maupun kemampuan untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan internasional, bahkan bisa melanjutkan studi di luar negeri.
“Transformasi Labschool ini kita mulai dari SDM, guru dan siswa pun tendik sehingga memiliki wawasan dan standar kerja dan belajar level dunia. Tentu ini bertahap dan berkelanjutan,” ucapnya. [ina.wwn]