Oleh:
Rachmat Caesar BSW, Surabaya
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono AKs MAP mengunjungi Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (UPT RSBG) Tuban Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Selasa (22/10). Pada kesempatan ini Adhy juga menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan tali asih bagi pilar kesejahteraan sosial (kessos) di Kabupaten Tuban.
Saat datang, Adhy langsung disambut oleh tarian tradisional dari para penerima manfaat (PM) UPT RSBG Tuban. Ia menjelaskan, UPT RSBG Tuban merupakan UPT Dinsos Jatim yang memiliki tugas untuk memberikan rehabilitasi sosial bagi orang yang mengalami keterbelakangan intelektual.
“Ini bagian dari pelayanan publik dari Pemprov Jatim melalui Dinsos Jatim untuk mereka yang memang berkebutuhan khusus, terpinggirkan. Di sini adalah rumah mereka,” kata pria yang pernah bertugas di Kementerian Sosial ini.
Satu-satunya UPT Dinsos Jatim bagi disabilitas grahita ini menampung 60 orang, dengan rentang umur 15 tahun hingga 50 tahun. Mereka diberikan berbagai rehabilitasi sosial, yakni dari segi kognitif, psikomotorik, afeksi, hingga etika.
Pj Gubernur Jatim pun merasa peran Pemprov Jatim dalam memberikan rehabilitasi sosial bagi disabilitas intelektual di seluruh penjuru Provinsi Jatim perlu dibantu pihak lain.
“Mudah-mudahan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi panti-panti masyarakat pun seyogyanya bisa membuat seperti ini, karena jumlahnya banyak. Ini bagian penting,” ujar Adhy.
Selain menyapa para PM disabilitas intelektual, Pj Gubernur Jatim juga menyalurkan bansos secara simbolis kepada 10 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan Perlindungan Lanjut Usia (PKH Plus) dan 3 penerima Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD). Ada pula, tali asih bagi para pilar kessos di Kabupaten Tuban, seperti Tagana, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Pendamping PKH.
“Semua pilar-pilar kesejahteraan sosial ini adalah bagian penting, penggerak untuk kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial. Ini kita bangun semua sistem, dengan personilnya untuk bagaimana meningkatkan kesejahteraan sosial khususnya bagi mereka yang miskin, tertinggal, atau memang yang punya masalah,” pungkas Adhy.
Sebagai informasi, pada triwulan IV tahun 2024, penerima bansos PKH Plus di Kabupaten Tuban mencapai 1.926 KPM. Dengan masing-masing KPM menerima Rp 500 ribu per triwulan, total bantuan yang digelontorkan pada tahap akhir ini adalah Rp 963 juta.
Sedangkan, penerima ASPD di Kabupaten Tuban tercatat sebanyak 62 jiwa, dengan masing-masing mendapat Rp 900 ribu per triwulan. Sehingga total bantuan pada triwulan IV ini sebesar Rp 55.800.000.
Selain itu, kabupaten yang dijuluki Bumi Wali ini mempunyai ratusan pilar sosial, yakni 20 TKSK, 152 Pendamping PKH, 66 Tagana, dan 4 Pendamping Disabilitas. [gat]