Nganjuk, Bhirawa.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nganjuk menggelar rekapitulasi perhitungan suara Pikada di hotel Front One, Kelurahan Begadung, Kamis (5/12). Hasil rekapitulasi tersebut di peroleh untuk pemilihan gubernur Jatim paslon no 01 memperoleh sebanyak 54. 376 suara (8,8%), paslon no. 2 sebanyak 338.120 suara (54, 9%), paslon no. 3 sebanyak 223. 565 suara (36,3%) dengan jumlah pemilih 616.061 jiwa.
Sedang untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk periode 2024-2029, paslon no. 01 memperoleh sebanyak 246.993 suara (38,8) %, paslon no. 02 memperoleh 130.454 suara (20,5%) dan paslon no. 03 memperoleh 259.179 suara (40,7%) dengan jumlah pemilih 636.626.
“Tetap menghormati proses dan tahapan-tahapan yang sudah di tentukan dalam PKPU, sesuai jadwal, KPU akan menetapkan bupati dan wakil bupati terpilih nanti pada tanggal 16 Desember 2024, dan masa sanggah atau gugatan selama tiga hari”, ungkap Ketua KPU Arfi
KPU Kabupaten Nganjuk juga di nilai berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024. Pencapaian ini melampaui target yang sebelumnya ditentukan oleh KPU Kabupaten Nganjuk.
Partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Nganjuk mencapai 77,08 persen untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Dari total pemlih 853.755 sebanyak 658.200 yang menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November 2024 lalu.
Sedangkan untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur mencapai 77,09 persen. “Alhamdulillah, dari data yang terekam di kami, pengguna hak pilih pada tanggal 27 November 2024 lalu ternyata tinggi. Yaitu mencapai 77,08 persen untuk Pilbup Nganjuk,” kata Arfi Musthofa, Ketua KPU Kabupaten Nganjuk.
Menurutnya, pencapaian ini melampaui target KPU Kabupaten Nganjuk yang sebelumnya berharap partisipasi masyarakat sebanyak 75 persen. “Target kami sebenarnya bisa mencapai 75 persen itu sudah baik, ternyata ini justru lebih baik. Karena sudah di atas 75 persen,” ungkap Arfi.
“Peningkatan partisipasi masyarakat ini tentu bukan hanya hasil kerja keras KPU Kabupaten Nganjuk. Tetapi juga atas arahan, petunjuk dan bimbingan dari KPU Provinsi Jawa Timur. Selain itu, upaya yang dilakukan jajaran Badan Adhoc KPU Kabupaten Nganjuk, baik PPK maupun PPS serta KPPS juga luar biasa dalam melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat. Kami juga tentu berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung sosialisasi dari KPU Kabupaten Nganjuk, sehingga partisipasi masyarakat kali ini melampaui target,” jelas Arfi.
“Semua kegiatan itu adalah sosialisasi kepada masyarakat. Kami menyampaikan berbagai tahapan Pilkada, tentang cek DPT Online, nama-nama pasangan calon serta visi-misinya, termasuk ajakan supaya masyarakat tidak golput pada tanggal 27 November 2024,” tandasnya.
Sementara itu, Romza Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kabupaten Nganjuk menambahkan, jajaran badan adhoc juga melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat secara massif.
“PPS di setiap desa, PPK di setiap kecamatan se Kabupaten Nganjuk juga melaksanakan sosialisasi tatap muka kepada masyarakat. Mereka juga melaksanakan sosialisasi di pasar dan keramaian di daerahnya, termasuk ledang dengan cara-cara yang kreatif. Bahkan pada tanggal 26 November 2024 atau satu hari sebelum pencoblosan, mereka meminta izin kepada pengurus masjid dan mushala untuk mengumumkan atau mengingatkan pemilih memalui pengeras suara di masjid dan mushala,” kata Romza.
Menyikapi perkembangan dinamika hasil putungsura di tingkat Kabupaten tersebut, Pujiono ex Ketua KPU Nganjuk menyatakan :” Barangkali sah secara hukum, tetapi sering dipertanyakan legitimasi politiknya karena pemenang tidak memiliki dukungan secara mayoritas sehingga rentan bagi calon kepala daerah terpilih, karena akan menghadapi tantangan legitimasi, baik dari lawan politik maupun masyarakat. Ketidakpuasan dapat meningkat jika mayoritas pemilih merasa aspirasinya tidak terwakili.”, terang Pujiono. [dro.wwn]