Komisioner KPU Jatim, Divisi Sosdiklih Parnas, Nur Salam, saat memberikan keterangan di Surabaya, Jumat (11/10/2024). foto: Rendy Agung p/Bhirawa
KPU Jatim, Bhirawa.
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 semakin mendekat, dan persiapan untuk debat publik pun kian matang.
Komisioner KPU Jawa Timur, Nur Salam, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyusun tim panelis yang akan bertugas merumuskan tema dan format debat.
Panelis ini nantinya, kata dia, terdiri dari tujuh tokoh dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh masyarakat, profesional, dan akademisi.
“Kami tidak kekurangan stok tokoh nasional yang kompetensinya sudah terbukti. Dalam dua hari ke depan, panelis akan mulai bekerja untuk merumuskan format debat,” ujar Nur Salam, Jumat (11/10).
Debat Pilgub Jatim 2024 akan digelar dalam tiga putaran, yaitu pada 18 Oktober, 3 November, dan 18 November.
Uniknya, kali ini KPU Jatim menjanjikan format debat yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan tiga pasangan calon (paslon) yang akan bertarung, Nur Salam memastikan akan ada “kejutan” dalam desain dan format debat yang dirancang.
“Format debat kali ini pasti berbeda. Dengan tiga paslon, tentu lebih kompleks, tapi kami ingin memastikan debat ini menarik dan berbeda dari daerah atau provinsi lain,” tambahnya.
Pada Pilgub Jatim 2024 ini, tiga pasangan calon resmi telah ditetapkan. Mereka adalah Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim nomor 1, yang diusung oleh PKB. Pasangan ini dikenal dengan fokus mereka pada pengembangan ekonomi kerakyatan dan inklusi sosial.
Selanjutnya di nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. pasangan petahana yang diusung oleh koalisi besar. Mereka mendapatkan dukungan dari Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, dan beberapa partai lainnya. Khofifah-Emil diharapkan melanjutkan program-program strategis yang telah berjalan di periode sebelumnya.
Selanjutnya pada nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta, yang diusung oleh PDI Perjuangan, Hanura, dan Partai Ummat. Risma, mantan Wali Kota Surabaya, membawa pengalaman dan prestasi besar di bidang pemerintahan kota, sementara Zahrul dikenal sebagai tokoh agama terkemuka di Jawa Timur.
Dengan ketiga paslon yang memiliki basis dukungan kuat dan visi yang berbeda-beda, debat ini akan menjadi ajang adu gagasan yang sangat dinantikan masyarakat Jatim.
“Kami sedang merumuskan tema yang mencakup isu-isu krusial seperti kesejahteraan, pembangunan, dan sinkronisasi arah kebijakan. Semua ini akan diperdalam oleh panelis dari berbagai keilmuan,” jelas Nur Salam.
Meski belum ada rincian resmi mengenai tema debat, Nur Salam memastikan bahwa panelis akan menyusun format yang tidak hanya menarik tetapi juga relevan dengan situasi Jawa Timur saat ini.
Dalam hal ini, debat publik ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang jelas tentang program unggulan masing-masing paslon kepada masyarakat.
“Yang pasti, format debat akan berbeda dengan Pilgub sebelumnya dan tentunya tidak akan sama dengan daerah lain. Kami ingin memberikan tontonan yang berbobot namun juga interaktif,” ujar Nur Salam, menambahkan bahwa teknis pelaksanaan debat ini akan disesuaikan dengan kondisi waktu yang terbatas.
Debat Pilgub Jatim 2024 dipastikan akan menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi di Jawa Timur, dengan setiap paslon berupaya memenangkan hati pemilih dan membawa perubahan yang diinginkan rakyat. (geh.hel)