Proses pencarian korban tanah longsor di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jumat (24/01). foto: arif yulianto/bhirawa.
Jombang, Bhirawa.
Korban terakhir bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, akhirnya ditemukan pada Jumat sore (24/01) sekitar pukul 16.00 WIB. Dia adalah Ducha Ismail (56).
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, terjepit reruntuhan bangunan dan peralatan dapur di rumah tersebut.
Korban ditemukan bergeser sekitar 10 hingga 15 meter dari titik awal. Tim gabungan yang melakukan pencarian sempat kesulitan mengevakuasi karena posisinya tertimbun reruntuhan bangunan dan peralatan dapur.
“Karena posisinya tertimbun reruntuhan bangunan dan peralatan dapur, sehingga menyulitkan kami saat evakuasi,” kata Koordinator Tim SAR Gabungan, Yoni Fariza.
“Makanya memerlukan waktu lama,” tandas dia.
Dengan telah ditemukannya Ducha.Ismail, berarti seluruh korban telah ditemukan. Sehingga tim gabungan menutup proses pencarian.
Sehari sebelumnya, anak dari Ducha Ismail, Andin, juga sudah ditemukan. Andin ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis (23/01) di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang ini menyebabkan empat rumah tertimbun. Rumah-rumah tersebut adalah rumah milik Slamet, Ismail, Sanimin, dan Nasir.
Sebelumnya pada Kamis siang (23/01), Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas menyatakan, pihaknya masih fokus melakukan pencarian korban yang belum ditemukan.
“Dua korban tertimbun di dalam yang terjebak, atas nama Pak Ismail dan anak Nadin 9 tahun. Nadin sudah ditemukan, dalam kondisi meninggal. Bapaknya masih dilakukan pencarian,” ungkap Wiku.
“Alat berat kita turunkan, karena kondisi medan yang sangat terbatas, terus kesulitan karena sempit. Terus kita cari, mudah-mudahan segera kita temukan,” terang Wiku saat itu.(rif.hel)