27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Komisi III DPRD Kota Probolinggo Soroti Pelaksanaan Proyek Arteri

DPRD Kota Probolinggo, Bhirawa
Komisi III DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi lapangan terhadap proyek Preservasi Jalan Arteri Soekarno-Hatta-Panglima Sudirman yang dikerjakan PT Tri Jaya Cipta Makmur Lamongan.

Proyek senilai sekitar Rp38-40 miliar itu merupakan program reward dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada bidang Bina Marga Kota Probolinggo, yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Proyek ini mencakup pengaspalan jalan sepanjang 4,5 kilometer, pembangunan drainase di sisi kanan-kiri jalan, trotoar, dan pemasangan penerangan jalan umum (PJU).

Meski demikian, hasil peninjauan Komisi III menemukan sejumlah ketidaksesuaian di lapangan, antara lain kualitas bahan seperti retakan pada kanstin trotoar, serta dampak lingkungan akibat penebangan puluhan pohon peneduh dan rusaknya area taman kota.

Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Muchlas Kurniawan, menyampaikan bahwa proyek berskala besar tersebut perlu mendapat perhatian serius agar hasilnya sesuai spesifikasi teknis dan tidak merusak estetika kota.

“Banyak temuan yang kami lihat, terutama soal bahan dan kondisi trotoar yang retak. Kami minta itu segera dievaluasi. Penebangan pohon juga harus diikuti langkah penanaman kembali. Kota ini dikenal sebagai Kota Seribu Taman, jadi aspek lingkungan tidak boleh diabaikan,” ujar Muchlas.

Ia menegaskan, pihak pelaksana wajib bertanggung jawab memulihkan kembali taman-taman yang rusak akibat aktivitas proyek, “Seharusnya tanggung jawab pemulihan taman itu ada pada pihak ketiga, bukan DLH. Kalau mereka tidak menganggarkan dan tidak mau memulihkan, berarti sudah ada itikad yang kurang baik,” tambahnya.

Berita Terkait :  Usai PSU, Suara Khofifah-Emil di Bondowoso Makin Tebal

Sementara itu, anggota Komisi III, Robit Riyanto, menyoroti aspek transparansi dalam penggantian pohon yang telah ditebang, “Dari laporan, ada sekitar 85 pohon yang ditebang dan nilainya hanya sekitar lima juta rupiah. Itu sangat rendah. Kami minta penggantiannya dilakukan dengan pohon yang lebih baik,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, pelaksana lapangan proyek, Muhammad Muzzakir, menyebut bahwa evaluasi teknis akan dilakukan bersama pihak Balai untuk memastikan kualitas material sesuai spesifikasi.

“Terkait kualitas bahan, nanti akan dibuktikan melalui uji mutu laboratorium. Soal kanstin yang retak, kemungkinan terjadi saat proses bongkar muat. Kami juga akan melengkapi penerangan di area proyek dan siap menerima masukan dari DPRD maupun masyarakat,” jelasnya.

Komisi III DPRD berencana melakukan pengecekan lanjutan setelah hasil uji mutu keluar. Dewan juga meminta agar seluruh item pekerjaan, termasuk drainase dan trotoar, disesuaikan dengan rencana teknis awal.

“Kita semua ingin proyek ini menjadi kebanggaan kota, kami minta pengawasan dilakukan bersama agar hasilnya maksimal, selain itu kami sudah lakukan pemasangan lampu-lampu selang mungkin nanti dirasa dari teman-teman ada yang kurang kita lengkapi lagi.” pungkas Muchlas. (fir.dre)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru