Inisiatif Visioner untuk Kurangi Kemacetan
Surabaya, Bhirawa
DPRD Surabaya menyambutpositifrencanaPemerintah Kota Surabaya untukmenghadirkantaksi air sebagaisaranatransportasialternatif pada tahun 2025 medatang Upaya tersebutdinilaisebagaisolusiinovatifbagimobilitaswarga di kotaPahlawanini.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Achmad Nurdjayantomenilaiinisiatifinisebagailangkah visioner yang takhanyameningkatkanaksesibilitas dan mengurangikepadatanlalulintas. Akan Tetapi juga memilikipotensibesarsebagai ikon barukota yang mampumenarikminatwisatawan.
PolitisifraksiGolkar DPRD Surabaya inimengatakan, taksi air berpotensimembukapeluangbarudalamtransportasiumumsekaligusmemberiwarnabarubagi Surabaya.
“Inisiatifinimerupakanlangkahmaju yang dapatmemberikanpengalamanberbedabagimasyarakat dan wisatawan. Ini takhanyasoaltransportasi, tetapi juga soalbagaimanakitamenghidupkanpotensikota,” ujar Achmad, Kepada media diruangkerja DPRD Surabaya Selasa, (05/11).
Meskidemikian, kata Achmad pihaknyamengingatkanpentingnyaperencanaan yang matangdalammerealisasikanrencanatersebut.
PihaknyaberharapPemkotmemperhatikanaspekkeamanan, kenyamanan, sertakelestarianlingkungansungai agar taksi air dapatberoperasidenganaman dan berkelanjutan.
Dengankoordinasi yang baik dan penerapanstandarkeselamatan yang tinggi, taksi air diyakinibisamenjadialternatiftransportasi yang modern dan ramahlingkungan.
“Surabaya berpeluangmemilikitaksi air yang unik dan ramahlingkungan, namuntetapperludisertaistudimendalam dan pengawasanketat agar manfaatnya optimal bagimasyarakat,” tambahnya.
Achmad optimisbahwa, dengandukunganpenuhdaripemerintahkota, taksi air dapatmenjadikebanggaanbarubagiwarga Surabaya dan membukapeluangwisata air yang belumpernahadasebelumnya di kotaini.
Sementaraitusebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menyebutbahwa Surabaya memilikijaringansungai yang tersebarhinggakepedalaman dan belumdimanfaatkansecara optimal.
Rencanapengembangantransportasi air, jelas Irvan, juga telahtercantumdalamPeraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya No. 12 Tahun 2014 tentangRencana Tata Ruang Wilayah dan Perda No. 8 Tahun 2018 tentangRencana Detail Tata Ruang.
Lebihlanjut, Irvan memaparkanbahwaadaempat Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang akandikembangkanuntuktransportasi air, yakni DAS Kalimas, DAS Jagir, DAS Greges, dan DAS Branjangan.
“DAS Kalimas dan Jagir diproyeksikanuntukmenunjangkawasanperkantoran, permukiman, dan pariwisata, sedangkan DAS Greges dan Branjanganakandiarahkanuntukpengembangankawasanlogistik dan pergudangan,” terang Irvan.
Pengembanganini, menurut Irvan, harusmemperhatikanberbagaifaktorsepertikarakteristikfisiksungai, titikdermaga, modakapal, sarananavigasi, aksesibilitas, sertaintegrasidenganmodatransportasi lain.
Pemilihanmodakapal juga telahdisesuaikandengankebutuhanrute, di mana kapalberkapasitas 34 penumpangakandigunakanuntukrutependek dan kapalberkapasitas 15 penumpanguntukrutepanjang.
“Pemilihantitikdermagaperludiperhatikanuntukmemastikanintegrasidengankawasan-kawasansepertiperkantoran, permukiman, dan destinasipariwisata,” tambahnya.
Irvan juga menyebutkanbahwapengembangantransportasi air inidiharapkanbisaterhubungdenganwisataKalimas yang telahdikembangkan oleh Pemkot.
Sebagailangkahawal, Irvan menginformasikanbahwaPemkotmerekomendasikan Sungai Kalimasuntukmenjadijalurtransportasipenumpang.
Jalur iniakandimulaidari Pasar Pabeanhingga Pasar Keputran dan Pasar Wonokromo. Selain itu, pengaktifan Canal Lock (pintu air) di sepanjangsungai juga dibutuhkanuntukmenjagastabilitasmuka air Kalimas.[dre]