Sidoarjo, Bhirawa
Dinas Kominfo Kabupaten Sidoarjo memamerkan sejumlah inovasi digital dalam acara Jatim Digifest 2024 , yang diselenggarakan di Kabupaten Tuban, mulai 22 – 24 Oktober 2024.
Sebut saja seperti Aplikasi Sipraja, aplikasi layanan untuk keperluan menyelesaikan administrasi kependudukan. Bisa dipakai oleh warga Sidoarjo yang tinggal di desa maupun di kelurahan.
Bahkan kini, aplikasi Sipraja dikembangkan lagi. Tidak hanya untuk layanan keperluan adminiatrasi kependudukan saja, tetapi juga untuk keperluan -keperluan lainnya.
Kemudian, ada juga aplikasi call center 112, aplikasi yang bisa digunakan oleh warga Sidoarjo dan luar Sidoarjo, bila menghadapi kondisi darurat. Misal ancaman kebakaran, banjir, jalan rusak, kesehatan, dan lain-lainnya yang perlu untuk segera ditangani oleh Pemkab Sidoarjo.
Juga ada inovasi digital, Kopi Pahit, kepanjangan dari kompilasi inovasi Porong cegah dan atasi stunting. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, saat ini angka kasus stunting di Kabupaten Sidoarjo per Juni 2024 sebesar 2.3% dari 2.965 Balita Sidoarjo yang ditimbang.
Pj Gubernur Jawa Timur Adhi Karyono, srmpat membuka Jatim Digifest 2024 di GOR Rangga Jaya Anoraga Kabupaten Tuban, Selasa (22/10) kemarin.
Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Bupati dan Walikota se-Jawa Timur, Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sidoarjo, Noer Rochmawati beserta Kepala Dinas Kominfo Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, jajaran Forkopimda Kabupaten Tuban, Kepala Kantor Bank Jatim dan para tamu undangan lainnya.
Acara ini digelar untuk mempercepat transformasi digital di sektor administrasi pemerintah dan pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten atau Kota se-Jawa Timur.
Kepala Dinas Kominfo Sidoarjo, Noer Rochmawati mengatakan dengan digelarnya festival ini bisa dijadikan pengalaman yang berharga bagi Kabupaten Sidoarjo, untuk pengembangan transformasi digital yang lebih baik dan sustainable.
“Hal -hal yang luar biasa, dalam pengembangan pelayanan yang berbasis digital, yang belum kita lakukan akan bisa kami terapkan kedepannya di Kabupaten Sidoarjo,” katanya.
Diakui di Kabupaten Sidoarjo selama ini ada intruksi dari pimpinan daerah, kalau setiap satu OPD harus melahirkan 1 inovasi pelayanan publik di bidangnya masing-masing. Supaya pelayanan kepada masyarakat semakin mudah, cepat, aman dan nyaman.[kus.ca]