Surabaya, Bhirawa
Universitas Ciputra (UC) bersama pemerintah mengadakan kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Corepreneur UC, Surabaya. Kegiatan tersebut bentuk kolaborasi pemerintah bersama institusi pendidikan tinggi untuk meningkatkan kesadaran kesehatan, deteksi dini penyakit, dan akses layanan kesehatan yang lebih merata, Selasa (12/8).
Rektor UC, Prof. Dr. Wirawan Endro Dwi Radianto, M.ScA, CA., Ak., mengatakan bahwa kegiatan hari ini juga melibatkan tenaga kesehatan dari Fakultas Kedokteran UC, mahasiswa, dokter, serta dukungan tenaga medis dari pemerintah.
“Ini adalah program dari pemerintah Indonesia yang menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya kepada seluruh masyarakat, sasaran kegiatan adalah civitas akademika, tenaga outsourcing, tenant UC, hingga masyarakat sekitar perumahan Citraland dengan kuota mencapai sekitar 3.000 orang,” jelasnya.
Lanjut Prof. Wirawan menjelaskan bahwa ingin memberikan dampak positif untuk masyarakat sekitar, dengan memastikan civitas akademika dan warga sekitar tetap sehat, sertan bagian dari peran universitas berkontribusi nyata.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Operasional Fakultas Kedokteran UC, Dr. dr. Minarni Wartiningsih, M.Kes, FISCM, FISPH, mengukapkan terdapat berbagai pemerikasaan Kesehatan seperti pengukuran berat dan tinggi badan, pemeriksaan gula darah, tensi, gigi, mata, kesehatan jiwa, skrining kanker leher rahim, serta pemeriksaan paru.
“Hari ini banyak orang tidak menyadari telah menderita hipertensi ringan maupun penyakit lain, dari pemeriksaan rutin minimal setahun sekali, bisa menemukan penyakit lebih awal, hingga nantinya pengobatan bisa dilakukan lebih cepat serta angka kesakitan maupun kematian dapat ditekan,” katanya.
dr. Minarni mengigatkan pentingnya deteksi sejak dini, makah dari itu agar pelayanan berjalan dengan lancer kami telah menurunkan dari Fakultas Kedokteran UC 27 tenaga kesehatan dalam kegiatan ini, serta didukung enam tenaga medis dari Puskesmas setempat.
“Selain memberikan layanan, tim dari UC membantu peserta yang kesulitan memasukkan data kesehatan ke sistem Satu Sehat, dan menskriningnya hasil pemeriksaan jika ditemukan kecurigaan penyakit tertentu, nantinya akan langsung dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan sehingga bisa tertangani dengan baik,” imbuh dr. Minarni
dr. Minarni berharap agenda seperti ini rutin tahunan dan menjadi bagian dari upaya membudayakan pola hidup sehat di lingkungan kampus dan sekitarnya. [ren.wwn]


