Oleh :
Wahyu Kuncoro
Wartawan Harian Bhirawa
Godaan investasi bodong tidak pernah berhenti ber-seliweran menyelinap dalam keseharian masyarakat. Fenomena ini (baca : investasi bodong) semakin mudah menemukan korbannya ketika kondisi masyarakat kurang mendapatkan literasi keuangan. Lebih lagi, saat tekanan ekonomi datang bertubi-tubi menghimpit masyarakatnya. Imbasnya, investasi bodong bak dewa penolong dalam manjawab persoalan keuangan masyarakat. Alih-alih membantu menyelesaikan persoalan keluarga, yang terjadi justru persoalan semakin berat. Kalau sudah begitu, penyesalan menjadi penutup cerita.
Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF) menyebutkan bahwa berdasar data yang dihimpun dari Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kerugian akibat investasi bodong (ilegal) di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat, investasi bodong dari tahun 2017 hingga 2023 adalah sebesar Rp139,67 triliun, Kompas (5/11/2024).
Salah satu penyebab maraknya investasi bodong adalah karena tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi yang tidak dibarengi dengan pemahaman soal pengelolaan keuangan yang baik (literasi) sehingga sering dimanfaatkan pelaku investasi bodong untuk mencari keuntungan. Hal ini, jika tidak dilakukan langkah antisipasi maka dikhawatirkan akan menimbulkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi. Sungguh, realitas ini merupakan tugas dan tantangan bagi para regulator dan pelaku industri jasa keuangan untuk bisa menanggulangi kasus investasi bodong dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat bisa kembali berinvestasi, tentunya pada produk investasi yang legal dan terpercaya.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk pencegahan masalah investasi ilegal yaitu dengan melaksanakan edukasi secara masif kepada masyarakat tentang investasi yang aman dan terpercaya. Masyarakat sungguh harus pintar mengatur keuangan keluarga serta tidak mudah tertipu dengan layanan investasi bodong. Karena begitu banyak masyarakat yang merasa terugikan dan melakukan aktivitas penuntutan terhadap penipuan-penipuan investasi yang terjadi dalam berbagai bentuk. Agar masyarakat tidak terjebak investasi bodong bisa mengecek melalui izin usaha dan proses bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut. Pertama mengecek izin usahanya yang kedua mengecek proses bisnis-nya logis atau tidak. Termasuk, jangan sampai tergiur dengan iming-iming investasi yang murah namun dapat hasil yang luar biasa.
Beberapa rayuan yang sering ditawarkan oleh pelaku investasi bodong di antaranya adalah adanya imbal hasil yang di luar batas kewajaran dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, masyarakat harus mengetahui ciri-ciri investasi bodong termasuk mengenai penekanan utama pada perekrutan, tidak dijelaskan cara mengelola investasi, tidak dijelaskan underlying usaha, serta tidak mempunyai struktur perusahaan. Ciri-ciri lainnya adalah kegiatan menyerupai money game atau skema ponzi sehingga dapat mengakibatkan kegagalan pengembalian dana nasabah yang diinvestasikan. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa mengatur keuangan bahkan menambah pendapatan keluarga melalui investasi.
Bijak Memilih Investasi
Sesungguhnya ada beberapa rekomendasi produk investasi disesuaikan dengan tingkat risiko. Apabila nasabah ingin berinvestasi dengan aman tanpa risiko, nasabah dapat memilih produk tabungan, deposito dan obligasi pemerintah. Apabila nasabah ingin berinvestasi dengan risiko yang sedang, nasabah dapat memilih produk logam mulia, properti dan reksadana pasar uang. Sedangkan untuk risiko tinggi, dapat memilih produk saham dan reksadana saham. Lantas bagaimana kalau investasi emas?
Publik saat ini banyak memperbincangkan soal kenaikan suku bunga di Amerika (The Fed) yang diikuti dengan kenaikan suku bunga di Indonesia (BI). Dalam situasi seperti itu maka perlu kehati-hatian kalau ingin melakukan investasi. Misalnya, dalam kondisi saat ini tentu lebih baik tidak bermain mata uang asing. Pasalnya, rupiah sedang mengalami depresiasi 7 hingga 8 persen sehingga akan mempengaruhi faktor kurs dollar di pasar valas. Pemicunya, investor sedang banyak membeli dollar sehingga menyebabkan rupiah melemah. Begitupun dengan saham, tidak semua saham bagus, tetapi ada yang minus.
Tak hanya itu, properti rumah kini lagi lesu karena pembelian tidak bereaksi cepat. Tak ayal, kenaikan suku bunga yang agresif juga berpengaruh pada kenaikan harga properti. Oleh sebab itu, untuk saat ini salah satu aset paling tidak berisiko ialah emas. Emas dari zaman dulu, sudah terbukti sangat tahan terhadap inflasi dan sangat likuid. Selain itu, dalam jangka panjang harga emas akan terus naik.
Emas telah terbukti sebagai bentuk lindung nilai yang efektif terhadap inflasi dan ketidakstabilan mata uang. Tak hanya itu, dalam dunia keuangan yang terkadang mengalami ketidakstabilan, diversifikasi portofolio menjadi esensial. Menambahkan emas ke dalam campuran investasi dapat membantu mengurangi risiko terhadap perubahan besar dalam nilai aset lainnya. Diversifikasi portofolio sendiri adalah cara untuk menyebar risiko dengan memiliki berbagai jenis investasi dalam portofolio. Dengan memiliki berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, dan mungkin emas, seseorang dapat mengurangi dampak negatif dari kinerja buruk satu jenis investasi terhadap seluruh portofolio.
Investasi dalam emas sering dipandang sebagai pilihan jangka panjang yang stabil. Kenaikan nilai emas seiring waktu dapat menjadi strategi yang baik untuk tujuan investasi jangka panjang seperti pensiun atau kekayaan masa depan. Di sisi lain, emas juga sering dicari sebagai tempat berlindung saat terjadi krisis ekonomi atau ketidakpastian global. Selama periode ketidakstabilan ekonomi, harga emas dapat meningkat karena investor mencari keamanan.
Investasi Emas di BCA Syariah
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan volatilitas global, kemilau emas terus bersinar sebagai pilihan investasi yang relatif aman dan stabil bagi para investor. Emas telah lama dianggap sebagai aset safe-haven, menawarkan perlindungan terhadap inflasi dan fluktuasi nilai mata uang.
Menyadari daya tarik logam mulia ini bagi masyarakat, BCA Syariah pun menawarkan kepada masyarakat untuk berinvestasi emas di BCA Syariah. BCA Syariah berkomitmen untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi emas. Emas bukan hanya aset yang likuid, tetapi emas juga memiliki potensi kenaikan nilai jangka panjang yang stabil. Investasi emas dinilai sebagai instrumen investasi yang aman dan menguntungkan di tengah ketidakpastian global. Untuk itu, BCA Syariah mengedepankan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi emas dengan modal yang terjangkau. BCA Syariah mengajak masyarakat untuk menjadikan emas sebagai salah satu pilar investasi utama dalam portofolio mereka.
Masyarakat tidak perlu khawatir karena emas yang ditawarkan BCA Syariah adalah emas Antam. Emas Antam sungguh merupakan pilihan terbaik untuk melindungi nilai kekayaan dan memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Emas Antam memiliki karakteristik yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi investor, khususnya di Indonesia. Selain memiliki sertifikasi internasional dari London Bullion Market Association (LBMA), emas Antam juga mudah diperjualbelikan dan sangat likuid. Ini menjadikannya instrumen yang sangat aman dan mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk investor pemula.
——— *** ———–