Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sematkan Tanda Kehormatan Lencana Jer Basuki Mawa Beya kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof Dr dr Sukadiono MM. Penyematan ini diberikan bertepatan pada Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke 80 di Gedung Negara Grahadi usai upacara resmi, Minggu (12/10).
Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk apresiasi kepada tokoh-tokoh yang dinilai memiliki jasa dan prestasi luar biasa dalam memajukan bidang tertentu, serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jawa Timur.
Lencana Jer Basuki Mawa Beya sendiri diambil dari falsafah Jawa yang bermakna “kebahagiaan atau kesejahteraan memerlukan biaya dan pengorbanan.” Filosofi ini menegaskan bahwa setiap capaian besar selalu menuntut dedikasi, perjuangan, dan pengorbanan yang tulus.
Sukadiono dikenal luas sebagai tokoh pendidikan dan kemanusiaan yang kiprahnya melampaui batas akademik. Selain menjabat sebagai Ketua PWM Jawa Timur, ia juga dikenal sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) selama beberapa periode. Di bawah kepemimpinannya, Prof Sukadiono berhasil membawa UM Surabaya mengalami kemajuan pesat baik dari sisi akreditasi, reputasi, maupun kontribusi sosial.
Selama masa kepemimpinannya, UM Surabaya tumbuh menjadi salah satu universitas swasta unggulan di Indonesia Timur dengan berbagai capaian internasional. Prof. Suko begitu beliau akrab disapa, juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap kesejahteraan dosen, karyawan, dan mahasiswa.
Selain di bidang pendidikan, Prof. Suko aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Di masa pandemi COVID-19, misalnya, ia memimpin langsung berbagai aksi kemanusiaan seperti pembagian sembako, pembukaan layanan kesehatan gratis, serta penggalangan dana untuk tenaga medis dan masyarakat terdampak.
Gubernur Khofifah dalam sambutannya menyampaikan bahwa penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya diberikan kepada figur-figur yang mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat Jawa Timur.
”Para penerima penghargaan ini adalah sosok-sosok yang menunjukkan bagaimana dedikasi, keikhlasan, dan pengorbanan bisa membawa manfaat luas bagi umat dan bangsa. Beliau bukan hanya pemimpin akademik, tetapi juga pemimpin sosial yang memajukan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Khofifah.
Sementara itu, Prof Sukadiono menyampaikan rasa syukur dan kerendahan hatinya atas penghargaan. ”Saya memaknai penghargaan ini bukan untuk pribadi saya semata, tetapi untuk seluruh warga Muhammadiyah Jawa Timur yang telah berjuang bersama memajukan pendidikan, kesehatan, dan dakwah sosial di provinsi ini,” ujar Deputi Bidang Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Prof Sukadiono menambahkan, Falsafah Jer Basuki Mawa Beya mengingatkan pada setiap kebaikan yang memerlukan pengorbanan. Sukadiono percaya, dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, ia bisa terus menebar manfaat bagi masyarakat.
Penghargaan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Muhammadiyah dan masyarakat Jawa Timur untuk terus berkontribusi di bidangnya masing-masing.
Melalui penghargaan Jer Basuki Mawa Beya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan kembali pentingnya semangat pengabdian, gotong royong, dan keikhlasan dalam membangun daerah.
Sukadiono berharap agar penghargaan ini menjadi penyemangat bagi seluruh kader Muhammadiyah dan insan pendidikan di Jawa Timur untuk terus berinovasi dan mengabdi. ”Penghargaan ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi pengingat bahwa kita harus terus berbuat baik dengan penuh tanggung jawab dan cinta kepada sesama,” tuturnya. [ina.fen]


