Tulungagung, Bhirawa.
Ketua DPRD Tulungagung masa jabatan tahun 2024 – 2029 secara resmi dijabat kembali oleh Marsono. Ia dilantik dan diambil sumpah/janji oleh Ketua Pengadilan Negeri (Kalanri) Tulungagung, Cyrilla Nur Endah Sulistyaningrum, dalam rapat paripurna DPRD Tulungagung di Ruang Graha Wicaksana lantai II Kantor DPRD Tulungagung, Selasa (5/11) siang.
Dalam rapat paripurna tersebut juga dilakukan pengumuman pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD). Selain juga menerima penyampaian Ranperda APBD Tulungagung tahun anggaran 2025.
Marsono dilantik sebagai ketua dewan definitif atas SK Gubernur Jatim Nomor 100.3.3.1/1105/KPTS/011.2/2024 tentang Peresmian Pengangkatan Pimpinan DPRD Kabupaten Tulungagung Masa Jabatan Tahun 2024 – 2029 tahap II.
Sedang pembentukan AKD yang diumumkan meliputi pimpinan dan anggota setiap alat kelengkapan dewan. Ada pun alat kelengkapan dewan tersebut adalahPimpinan DPRD, Komisi (A, B, C dan D), Badan Musyawarah, Badan Anggaran, Badan Pembentukan Peraturan Daerah serta Badan Kehormatan.
Marsono dalam sambutannya mengucapkan terimakasih pada semua pihak atas pelantikannya sebagai ketua dewan. Ia pun mengajak seluruh anggota DPRD Tulungagung untuk melaksanakan fungsi dewan, yaitu pengawasan, legislasi dan penganggaran.
“Kami minta dukungan semua pihak agar DPRD Tulubgagung dapat bekerja dengan baik. Mempersatukan perbedaan untuk kerjasama yang lebih harmonis,” paparnya.
Sementara itu, Pj Bupati Heru Suseno dalam rapat paripurna menyampaikan ucapan selamat pada Marsono yang dilantik kembali sebagai ketua dewan. Selain juga berharap DPRD Tulungagung dapat segera membahas Ranperda APBD Tulungagung TA 2025 yang telah disampaikan pada dewan.
Ada pun program prioritas di tahun 2025, menurut dia, di antaranya adalah terwujudnya dan meningkatnya SDM unggul, berkualitas dan berkarakter, tersedianya infrastruktur yang berkualitas dan meningkatnya kualitas hidup dan ketahanan bencana.
Sedang komposisi Ranperda APBD Tulungagung TA 2025, di sisi pendapatan sebesar Rp 2,970 triliun dan di sisi belanja sebesar Rp 3,135 triliun. Hal ini menyebabkan defisit sejumlah Rp 165 miliar. (adv.wed)