DPRD Sidoarjo, Bhirawa
Ketua DPRD Sidoarjo, Abdilah Nasich, mengimbau supaya hasil karya inovasi dari OPD maupun masyarakat Sidoarjo, saat mengikuti lomba KISI atau kompetisi inovasi Sidoarjo tahun 2025 ini, setelah acara selesai, benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Tidak hanya disimpan begitu saja.
“Banyak yang terjadi di Sidoarjo, setelah membuat inovasi, tidak lama kemudian, tidak digunakan lagi, padahal untuk menciptakan inovasi itu, kadang ada yang membutuhkan anggaran yang besar sekali,” kata Abdilah Nasich, Senin (22/9) di pendopo delta wibawa, saat menghadiri launching gelar lomba KISI tahun 2025.
Lomba kisi di Kabupaten Sidoarjo memasuki tahun ke-3. Dimulai sejak tahun 2023 lalu. Tahun 2025 ini hadiahnya lebih besar daripada tahun 2023 dan 2024 lalu yang sebesar Rp45 juta.
Panitia dari Bappeda Sidoarjo membuka launching pendaftaran mulai 22 September dan berakhir pada 19 Oktober 2025.
Kepala Bappeda Sidoarjo, M.Ainur Rahman, mengatakan
Karya diikutkan dalam lomba harus bermanfaat bagi masyarakat.
Inovasi harus selaras dengan program RPJM daerah.
Panitia membagi 3 kategori dalam lomba kisi ini. Pertama, inovasi dari OPD, kedua fokus pada teknologi digital dan ketiga karya non digital. Kedua dan ketiga bisa diikuti dari masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa.
Bupati Sidoarjo, Subandi, dalam kesempatan itu minta banyaknya karya inovasi yang masuk dalam lomba kisi harus diimbangi dengan penggunaannya bagi pelayanan publik.
“Jumlah karya dalam lomba kisi tidak hanya meningkat saja, tetapi harus digunakan dan bermanfaat bagi pelayanan publik,” katanya.
Data dari panitia lomba Kisi Sidoarjo, pemenang tahun 2024 lalu dari unsur OPD adalah Dispendukcapil Sidoarjo. OPD ini membuat inovasi pelayanan administrasi, terkait pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakat Sidoarjo yang mengalami musibah. Misalnya KTP, KK akte kelahiran rusak, akan segera diganti.
Untuk kategori teknologi digital, dimenangkan siswa SMPN 1 Sidoarjo yang membuat teknologi portal kendaraan. Teknologi ini mendeteksi nomor kendaraan, kemudian portal secara otomatis akan membuka sendiri.
Kategori ketiga, pemberdayaan masyarakat, berupa pembelajaran kepada siswa sekolah untuk belajar bahasa Jawa. Inovasi ini diberi nama Pandawa. Inovasi ini diciptakan seorang guru dari SDN juwet kenongo Kecamatan Porong. Inovasi ini tahun 2024 lalu lolos dalam 6 besar dari lomba INOTEK Provinsi Jawa Timur. (kus.dre)


