Pemprov, Bhirawa
Mendorong peningkatan ekspor Jawa Timur ke China, Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerja sama dengan Bank UMKM Jatim menggelar business matching antara pelaku usaha Industri Kecil Mikro ( IKM ) Jawa Timur dengan buyer dari China.
Bussines matching yang digelar di gedung B Disperindag Jatim ini mendatangkan 45 buyer dari China untuk bertemu dengan 50an IKM dari Jatim. Kedua belah pihak merupakan pelaku usaha bidang makanan dan minuman.
Kepala Bidang Perdagangan Internasional Disperindag Jatim, E. Luky. K , mewakili Kadisperindag jatim, Iwan , menyebut business matching kali ini lebih dikhususkan dengan pihak China untuk lebih mendorong lagi peningkatan ekspor ke China yang mengalami penurunan.
“Angka ekspor ke China tidak meningkat secara signifikan jadi posisinya dalam neraca mengalami penurunan. Dari sebelumny menjadi negara tujuan ekspor pertama , menjadin peringkat ke lima ,” tutur Kabid Perdagangan Internasional Disperindag Jatim, Luky.
Sementara Direktur Pemasaran Bank UMKM Jatim , Agung Soeprihatmanto, menyebut pihak perbankan terutama Bank UMKM Jatim siap mensupport IKM di Jawa Timur untuk berkembang menjadi eksportir dengan berbagai produk keuangannya.
“Kita pihak perbankan menyediakan berbagai produk keuangan baik berupa kredit maupun jalur transaksi keuangan dengan pihak luar negeri. Dan pula siap mempertemukan IKM di Jawa Timur dengan pelaku usaha luar negeri,” terang Agung.
Seperti yang kita ketahui, China bersama Amerika Serikat dan Jepang merupakan negara dengan perekonomian terkuat di dunia dan menjadi pasar ekspor terbesar Jawa Timur dari tahun ke tahun.
Total nilai perdagangan nonmigas Jawa Timur dengan China selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu periode tahun 2020 hingga 2024 (sd. Juli 2024) mencapai USD 43,72 miliar, terdiri dari nilai ekspor sebesar USD 13,97 miliar dan nilai impor sebesar USD 29,75 miliar.
Data perdagangan lima tahun terakhir mencatatkan bahwa Jawa Timur selalu defisit perdagangan dengan China dan nilai ekspor nonmigas Jawa Timur ke China juga cenderung menurung, dengan trend pertumbuhan rata-rata sebesar minus 10,05 persen per tahun.
Namun meskipun ekspor ke China mengalami penurunan, namun potensi pasar di negara tersebut masih sangat besar dimana kontribusi ekspor Jawa Timur sebesar 13,62 persen total nilai ekspor nonmigas.
Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan secara optimal, khususnya produk makanan dan minuman olahan.
Kegiatan Business Matching hari ini merupakan kesempatan emas bagi pelaku usaha produk makanan dan minuman olahan di Jawa Timur untuk menjalin kerjasama langsung dengan 45 (empat puluh lima) buyer potential dari China yang bergerak di bidang yang sama.
Kegiatan ini akan memberikan peluang yang masih terbuka lebar di pasar China dan memberikan informasi mendalam seperti tren pasar makanan dan minuman olahan di China beserta persyaratan dan regulasi ekspor, serta strategi pemasaran yang efektif.
Selain itu, Business Matching ini merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kerjasama ekonomi dan berperan sebagai katalisator dalam mempererat hubungan perdagangan yang kuat antara Jawa Timur dengan China yang telah terjalin dengan baik selama ini. [gat]