Kepala Kemenag Jombang,, Dr. H. Muhajir, S.Pd., M.Ag.saat menutup kegiatan kuliah interaktif (kulin) bahasa Arab dan Inggris di MTs Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang, Jumat (04/07). foto: arif yulianto/bhirawa.
Jombang, Bhirawa.
Kegiatan kuliah interaktif (kulin) bahasa Arab dan bahasa Inggris untuk calon guru MTs Madrasatul Qur’an (MQ) Tebuireng, Jombang yang telah dilaksanakan selama 3 bukan, secara resmi ditutup oleh Kepala Kemenag Jombang, Dr. H. Muhajir, S.Pd., M.Ag.
Acara penutupan kuliah interaktif Bahasa Arab dan bahasa Indonesia bertajuk ‘Berdaya Dengan Bahasa,l Melangkah Bersama Madrasah Yang Maju Dan Mendunia’ ini dilaksanakan di lantai 2 Kantor Yayasan Ponpes MQ Tebuireng, Jombang, Jumat (04/07).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hadi Yusuf SH, Kepala Sekolah MTs Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang, Fuad Taufiq M. Pd, dan para guru yang telah mengikuti kulin bahasa Arab dan Inggris.
Kepala Kemenag Jombang, Muhajir mengapresiasi positif kegiatan kulin bahasa Arab dan Inggris di MTs Madrasatul Qur’an ini.
“Ini sangat relevan di era global. Hari ini teman-teman guru MQ sudah menyiapkan, luar biasa,” kata Kepala. Kemenag Jombang.
Kepala Kemenag Jombang berharap ke depan, tidak hanya bahasa Arab dan Inggris saja yang diajarkan kepada para santri Ponpes MQ, namun juga bahasa lainnya seperti China dan yang lain.
“Ini langkah luar biasa dan bisa ditularkan ke madrasah yang lain,” tandas Muhajir.
Sekadar diketahui, untuk sementara, para guru yang telah mengikuti kulin bahasa Arab dan Inggris ini akan mengajarkan ilmunya kepada para santri putri di Ponpes setempat. Namun ke depan, hal yang sama juga akan diajarkan kepada para santri putra.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes MQ Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hadi Yusuf berharap, kegiatan kulin bahasa Arab dan Inggris selama 3 bulan tersebut dapat memberikan manfaat, terutama bagi Ponpes Madrasatul Qur’an.
KH Abdul Hadi Yusuf menyampaikan, untuk mendunia, mau tidak mau para santri harus disiapkan dengan penguasaan bahasa internasional.
“Seperti bahasa Inggris. Untuk sementara kita siapkan bahasa Inggris dan Arab,” tutur KH Abdul Hadi Yusuf.
“Kita coba memberikan bekal kepada santri semaksimal mungkin. Kalau bisa bahasa internasional, kesempatan kita untuk mendunia juga semakin tinggi,” ujar KH Abdul Hadi Yusuf.(adv.rif)


