Kabupaten Malang, Bhirawa
Pemerintah Pusat telah menetapkan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dari Rp 6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 6.500 per kg. Kenaikan HPP Gabah ini diharapkan makin mensejahterakan dan mengembangkanpertanian di Kabupaten Malang.
Kebijakan tersebut tertuang melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang perubahan atas HPP dan rafaksi gabah atau pengurangan harga yang dikenakan terhadap gabah, atau padi yang belum digiling, jika kualitasnya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, dan beras yang berlaku mulai 15 Januari 2025.
Dan tidak hanya beras saja, pemerintah juga menaikan Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat produsen dari Rp 5.000 per kg menjadi Rp 5.500 per kg, yang sudah berlaku sejak bulan Februari 2025.
Terkait kebijakan tersebut dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut, maka Bupati Malang HM Sanusi bersama Komandan Korem (Danrem) 083 Baladhika Jaya Kolonel (Inf) Tri Setyo Wibowo dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Malang melakukan Panen Raya Padi di hamparan persawahan yang ada di Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Sedangkan panen raya dengan menggunakan alat panen modern Combine Harvester atau mesin panen yang dapat memotong, merontokkan, membersihkan, dan mengangkut hasil panen dalam satu proses.
Bupati Malang HM Sanusi, Kamis (9/4), kepada wartawan mengatakan, dirinya bersama Danrem 083 Baladhika Jaya dan Forkompinda Kabupaten, pada beberapa hari lalu telah melakukan Panen Raya Padi, yang sekaligus menyaksikan pembelian gabah dengan catatan hasil ubinan atau teknik pertanian untuk memprediksi hasil panen tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu, dan ubi jalar.
Sedangkan hasil ubinan tersebut seberat 5,24 kg, berkadar air 24 dan perkiraan produksi 8,38 ton per hektare dari petani yang dibeli oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Malang dengan Harga Pembelian Nasional (HPN) senilai Rp. 6.500 per kg.
“Kami pun saat itu juga menyerahkan bantuan kepada sejumlah peralatan pertanian kepada kelompok tani di Kabupaten Malang. Sedangkan dalam Panen Raya Padi tersebut juga dilakukan serentak di 14 Provinsi se-Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, pada Senin (7/4),” terangnya.
Masih dikatakan Sanusi, dengan adanya kenaikan HPP gabah dari Rp 6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 6.500 per kg, hal ini menjadi penghormatan bagi para petani, yang mana benar-benar dihargai dan dimotivasi oleh Presiden Prabowo untuk mempertahankan dan menjaga ketahanan pangan di Indonesia, utamanya padi.
Oleh karena itu, para petani juga harus bersyukur dengan adanya kenaikan HPP gabah, dan tidak hanya harga gabah naik, namun juga di sektor pertanian akan semakin baik.
“Jika hasil pertanian di hargai dengan nilai tinggi, maka secara otomatis berdampak pada kesejahteraan petani. Sehingga dengan petani sejahtera, tentunya juga akan berpengaruh pada kualitas hasil pertaniannya,” tegasnya.
Perlu diketahui, bantuan yang diserahkan Bupati Malang HM Sanusi secara simbolis pada acara Panen Raya Padi, di Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, yakni meliputi 1 Unit Tractor Roda 4 yang diserahkan kepada Kelompok Tani Dewi Sri I, Desa Jeru, Kecamatan Turen, 1 Unit Tractor Roda 4 diserahkan kepada Kelompok Tani Sumber Rejeki, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, 7 Unit Hand Sprayer diserahkan kepada Kelompok Tani Tani Makmur I, Desa Gunungsari, Kecamatan Tajinan, 5 Unit Hand Sprayer diserahkan kepada Kelompok Tani Tani Maju II, Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, dan 5 Unit Hand Sprayer diserahkan kepada Kelompok Tani Sekar Arum I, Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. [cyn.gat]