25 C
Sidoarjo
Saturday, December 6, 2025
spot_img

Kemenekraf Dukung Sineas Muda Majukan Industri Film Lokal


Surabaya, Bhirawa
Memajukan industri film lokal, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) terus memberikan dukungan bagi sineas muda melalui fasilitasi, pendampingan dan kolaborasi lintas sektor di berbagai daerah, termasuk Surabaya.

Tenaga Ahli Menteri Ekonomi Kreatif Bidang Perencanaan Keuangan dan Program, Riwud Mujirahayu, mengungkapkan subsektor film menjadi fokus utama dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif berkelanjutan.

“Kami membantu dan memfasilitasi sineas muda agar dapat berkolaborasi, meningkatkan kualitas, dan memproduksi film pendek maupun panjang,” ujarnya saat kegiatan Bicara Film: Merayakan Kearifan Lokal lewat Sinema di Surabaya, Kamis, (13/11/).

Riwud menambahkan, pengembangan film dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, komunitas, media, dan lembaga pendukung lainnya. “Ekonomi kreatif tumbuh dari daerah. Karena itu, kami hadir langsung ke Surabaya untuk memfasilitasi sineas muda agar terus berkarya,” jelasnya.

Namun, Riwud mengakui bahwa masih ada kendala sarana prasarana dan dukungan anggaran. “Anggaran kami memang terbatas, tapi komitmen kami kuat untuk terus mengawal dan memfasilitasi sineas muda, khususnya di Surabaya,” tandasnya.

Sementara itu, Kemenkraf juga melakukan kerjasama dengan PARFI dan platform Vidio melalui program Akselerasi Kreatif untuk mempromosikan film pendek anak muda daerah. “Tujuan kami bukan hanya agar mereka berkarya, tapi juga agar karya itu bisa menghasilkan pendapatan,” tuturnya.

Produser dan sineas asal Malang, Bayu “Skak” Eko Moektito, menilai sineas daerah kini siap bersaing di tingkat nasional. “Dengan segala keterbatasan alat, hasil karya teman-teman di sini luar biasa,” menurutnya.

Berita Terkait :  Wisuda Ke-V, STISA Pamekasan Luluskan 51 Mahasiswa

Untuk itu, Bayu menekankan pentingnya dukungan fasilitas, pembiayaan dan ruang ekspresi bagi pelaku film lokal. Ia juga memperkenalkan film terbarunya berjudul Foufo, yang 70 persen dialognya berbahasa Madura dan dibintangi aktor asli Pulau Garam.

“Film ini murni dari niat dan keautentikan para pemainnya,” katanya.

Ke depan, Bayu berencana menggarap film di berbagai daerah dengan bahasa lokal seperti Jawa Mataraman, Sunda, dan Bali.

“Dari film daerah, potensi wisata, UMKM, dan SDM lokal bisa ikut tumbuh. Film bisa menjadi lokomotif ekonomi dan budaya,” pungkasnya. [riq.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru