Lamongan, Bhirawa.
Pemkab Lamongan melaunching paket wisata terintegrasi. Paket tersebut terhubung antara beberapa desa wisata yang ada di wilayah pantura, dengan branding “Lamongan Pantura Etno Trip”. Paket tersebut merupakan hasil inovasi dari program prioritas gerakan membangun pariwisata ramah dan terintegrasi (Ramasinta).
Tujuanya, dalam mengembangkan pariwisata terintegrasi dengan potensi-potensi unggulan yang ada di Kota Soto, selain itu juga ditujukan untuk memberikan keuntungan bagi wisatawan serta memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, dan pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
“Pembangunan pariwisata kedepan adalah pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan potensi-potensi unggulan daerah. Dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat disemua sektor,” tutur Pjs Bupati Lamongan Abdul Rouf, Minggu (29/9).
Pembangunan konsep pariwisata memang digencarkan, karena perkembangan sektor pariwisata akan mendorong perkembangansektor ekonomi, pertanian, perindustrian, perhotelan, akomodasi, serta sektor jasa lainnya.
“Kita ketahui bahwa Kabupaten Lamongan memiliki potensi alam yang sangat beragam dan memiliki nilai jual yang tinggi. Jika terus dikembangkan akan menjadi potensi wisata yang menarik, mulai dari alam, cagar budaya, seni budaya, kuliner, produk ekonomi kreatif,” jelas Abdul Rouf.
Lamongan Pantura Etno Trip sendiri meliputi wisata edukasi sendangagung (WES), Desa Wisata Sendangduwur, pemandian air hangat Desa Kranji, Makam Sunan Drajat, Gunung Dono Desa Kemantren, Pantai Putri Klayar Desa Sidokelar. [yit.wwn]