31 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Kelas Ambruk, Puluhan Siswa SDN Bunten Barat 3 Belajar di Emperan


Sampang, Bhirawa
Sungguh ironis, ditengah Pemerintah gencar berusaha mencerdaskan anak bangsa, namun kini 50 siswa SDN Bunten Barat 3, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, harus belajar di emperan kelas karena kelasnya ambruk.

Kondisi tersebut terpaksa dilakukan kerena dari 6 ruang kelas yang dimiliki, 3 ruang kelas sudah lama tidak ditempati karena atap ambruk. Walau sudah lama ruang kelas SDN Bunten Barat 3 ambruk, tetapi tidak kunjung mendapat rehab dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.

Menurut Imam Sanusi Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang, saat monitoring ke lokasi SDN 3 Bunten Barat, belum kelar rehab 3 ruang kelas yang ambruk, pada tanggal Minggu tanggal 5 Oktober 2025 ruang kelas ambruk kembali. Ambruknya 1 ruang kelas dari 3 ruang kelas yang tersisa, sekarang tinggal 2 ruang kelas yang masih berdiri. Namun dari 2 ruang kelas yang tersisa, 1 ruang kelas digunakan untuk ruang guru dan kantor dan 1 ruang kelas tidak layak ditempati karena satu sisi tembok bagian utara sudah menganga, Minggu (12/10).

“Pantauan Dewan Pendidikan ke SDN Bunten Barat 3, kondisi sekolah sangat memperihatinkan, akibat 4 ruang kelas ambruk, 50 siswa melaksanakan pembelajaran di emperan ruang kelas” ucapnya.

Lanjut Imam Sanusi, lahan SDN Bunten Barat 3, belum bersertifikat dan diklaim warga. Ketika Dewan Pendidikan bertemu dengan ahli waris pemilik lahan dia menyatakan mempersilahkan lahan digunakan untuk kepentingan pendidikan tetapi tidak boleh disertifikat. Jika tidak digunakan untuk pendidikan lahan itu akan diambil. Status kepemilikan lahan ini menjadi pengmhambat renovasi SDN Bunten Barat 3.

Berita Terkait :  Bupati dan Wabup Madiun Bersama Staf Silaturahmi ke Bupati Sepuh di Surabaya

“Kalau benar demikian, kasihan 50 siswa dan 11 guru yang ada untuk melaksanakan pembelajaran jika tidak segera mendapat solusi. Kerumitan pelaksanaan pembelajaran akan semakin bertambah memasuki musim penghujan yang sudah didepan mata, karena pantauan di lapangan tidak ada tempat alternatif untuk terus melaksanakan pembelajan’. imbuhnya

Menurut Kepala SDN Bunten Barat 3 Ibu Tika Kartika, S.Pd, sebelum ini pembelajaran dilaksanakan secara berdampingan dengan menggunakan 2 ruang kelas untuk kelas 1 sampai dengan 6. [lis.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru