Bojonegoro, Bhirawa.
Kekeringan akibat kemarau panjang masih melanda sebagian wilayah di Kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro. Hingga kini, kekeringan hingga memicu krisis air bersih telah merambah 70 desa tersebar di 22 Kecamatan .
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengatakan, kemarau yang terjadi semakin meluas hingga 70 desa di Kabupaten Bojonegoro, per tanggal 17 September 2024 kemarin.
“ Ada 70 desa di 22 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro mengalami kekeringan,” ungkapnya, kepada Bhirawa. Rabu (18/9).
Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan sekitar 765Tangki air bersih kepada warga terdampak kekeringan. Jumlah tersebut bersumber yakni 591 tangki APBD Bojonegoro dan 174 tangki BPBD Propinsi Jatim.
“Kami telah mendistribusikan sebanyak 765 tangki air bersih, dengan kapasitas 5.000 liter tiap tangkinya, dengan total 3.825.000 liter,” ujarnya.
Kemarau tahun ini, lanjut Laela Nor Aeny, lebih banyak desa yang terdampak dibandingkan pada kemarau tahun lalu. Hal itu, dibuktikan lantaran banyaknya permintaan air selama musim kemarau 2024 ini berlangsung, bahkan hampir setiap hari pihaknya melakukan drooping air bersih.
“ Dampak kekeringan di lapangan terus meluas. Permintaan air bersih juga terus meningkat dibandingkan tahun lalu,” jelasnya.
Adapun sasaran Distribusi air bersih antara lain Kecamatan Kepohbaru, Desa Nglumber, Bumirejo, Kepoh, Sugihwaras , RSUD Kepohbaru, Desa Mojosari, Betet dan Desa Pejok. Kecamatan Temayang Desa Bakulan , Papringan. Kecamatan Purwosari Desa Donan dan desa Tinumpuk. Kec. Margomulyo Desa Meduri. Kecamatan Sumberrejo, Desa Sumberharjo, Margoagung, Deru , Banjarjo, Tlogohaji, Teleng dan Desa Kayulemah. Kecamatan Temayang, Desa Bakulan dan Desa Papringan.
Selanjutnya Kec. Sugihwaras, Desa Panunggalan, Siwalan, Drenges , Jatitengah, Alasgung, dan Desa Bareng. Kecamatan Sukosewu Desa Sumberjokidul, Pacing, Sidodadi, dan desa Purwoasri. Kecamatan Ngasem Desa Kolong, Butoh, Jelu, Ds Sendangharjo, Desa Tengger dan Desa Bareng.
Sedangkan Kec. Tambakrejo Desa Jatimulyo, Gamongan , Kalisumber, Malingmati, dan Desa Bakalan. Kecamatan Ngraho Desa Sugihwaras, dan Desa Nganti. Kec. Kedungadem Desa jamberejo ,Sidomulyo, dan Desa Dayukidul. Kecamatan Bubulan Desa Clebung, Ngorogunung, Desa Sumberbendo. Kec. Ngambon Desa Nglampin, Sengon, Desa Bondol. Kec. Trucuk Desa Kanten.
Kemudian Kec. Malo Desa Sukorejo, Desa Petak. Kec. Kapas Desa Kumpulrejo. Kec. Kanor Desa Simbatan dan Desa Semambung. Kec. Sekar Desa Miyono,Bobol dan Desa Bareng. Kec. Baureno Desa Sraturejo. Kec. Kedewan Desa Beji, Desa Kedewan dan Desa Hargomulyo. Kec. Gondang Desa Pajeng,Desa Gondang, Desa Senganten dan Desa Sambongrejo. Kec. Balen Desa penganten .
Laela Nor Aeny menambahkan, jika pada musim kemarau tahun 2024 ini Pemkab Bojonegoro menyediakan alokasi anggaran mencapai 591 tangki air bersih.
“ Kita sediakan air bersih kurang lebih sebanyak 2,9 juta liter,” jelasnya.
Meski demikian, lanjut Laela, Pemkab Bojonegoro siap menambah jumlah tersebut, jika droping air bersih memang masih dibutuhkan masyarakat. Sehingga, warga yang masih membutuhkan bisa menghubungi pihak desa atau langsung ke BPBD Bojonegoro melalui nomor Call Center 08113356444.
“ Bagi yang membutuhkan dapat langsung menghubungi melalui pihak desa atau kecamatan,” pungkasnya. (bas.hel).