24 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Kegiatan Hari Kunjung Perpustakaan Pengungkit Masyarakat Terpinggirkan Gemar Membaca

Oleh :
Soekaryo
Pustakawan Ahli Utama pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur

Hari Kunjung Perpustakaan merupakan momentum yang baik, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap arti pentingnya perpustakaan yang berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi serta rekreasi dengan tujuan agar pemustaka terlayani dengan baik dan dapat memperluas wawasan serta pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada tanggal 14 September, adalah tanggal dimulainya Peringatah Hari Kunjung Perpustakaan yang dirayakan dengan berbagai macam kegiatan baik yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Kabupaten/kota dan Perpustakaan Provinsi.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim, salah satu kegiatannya, mengadakan bimbingan teknis literasi dan informasi serta kegiatan bedah buku dengan Judul “Tutur Aksara : merajud jejak budaya membangun deposit peradaban”, sedangkan Ikatan Perpustakaan Indonesia ( I P I ) Kota Surabaya mengadakan kegiatan Seminar Nasional dengan Tema “Meningkatkan Kegemaran Membaca Masyarakat”, dan ditempat-tempat lain masih banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan silih berganti.

Bahkan hari ini Kamis tangga 16 Oktober 2025 di Ruang Auditorium Literasi Disperpusip Jatim ada Pembukaan Pekan Literasi yang masih merupakan perayaan lanjutan Hari Kunjung Perpustakaan serta bersambung dengan Hari Jadi ke 80 Provinsi Jawa Timur. Kegiatan kegiatan itu semua sebagai upaya meningkatkan kegemaran membaca masyarakat, untuk mengungkit kesadaran masyarakat di semua tingkatan baik yang berada di Kota, Pedesaan, kaya, miskin, akan arti pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahun.

kegiatan hari kunjung perpustakaan diadakan melibatkan masyarakat luas, namun yang hadir berkunjung hanya mereka yang memiliki kemampuan finansial yang cukup dan tempat tinggalnya dekat dengan perkotaan, sedangkan masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan finansial yang cukup dan tempat tinggal jauh dari perkotaan dan berada di desa yang terpinggirkan (berada di polsok/pegunungan) tidak hadir. Sehingga upaya peningkatan Tingkat Kegemaran Membaca masyarakat tidak merata karena terjadi kesenjangan inforamsi

Berita Terkait :  Kodim 0831/ST Sambut HUT Ke-79 TNI Melalui Lomba PBB Tingkat Pelajar

Penyebab Kesenjangan Informasi
Kesenjangan informasi antara masyarakat perkotaan dan masyarakat desa terpinggirkan terjadi karena Infrastruktur Teknologi Inforamsi dan Komuniasi (TIK) belum ada dan untuk mengadakannya biayanya sangat mahal, jangkauan wilayah sulit ditempuh dan pelanggan yang akan dilayani sedikit sehingga penyedia layanan Infrastruktur TIK akan rugi karena biaya yang dikeluarlan lebih besar dari pendapatan yang akan diperoleh. Dengan kondisi seperti ini, maka masyarakat desa yang terpinggirkan akan terus terbelakang, rendah tingkat intlektualitasnya, tidak kompeten dan tidak literad sehingga menjadi tidak sejahtera dan miskin.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 di tegaskan bahwa warga negara mempunya hak yang sama kedudukannya dalam hukum dengan prinsip equality before the law dan mempunyai hak untuk diperlakukan adil dengan perlakuan yang sama dengan warga negara yang lain, serta berhak mendapatkan pelayanan publik dan kehidupan yang layak. Sedangkan di dalam Undang Undang No, 25 Th.2009 Tentang Pelayanan Publik pasal 4 dan 6 Asas penyelenggraan pelayanan publik dilakukan dengan sama serta tidak diskrimintif dan berhak mendapatakan pelayanan publik yang setara. Untuk itu dalam menangani kesenjangan informasi, maka Negara dan Pemerintah harus hadir

Solusi Mengatasi Kesenjangan Informasi
Negara adalah suatu organisasi yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya dan memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, namun solusi untuk mengatasi kesenjangan informasi tidak bisa jika hanya dilakukan oleh Pemerintah tetapi juga harus melibatkan serta bekerjasama dengan para pemustaka dan komunitas yang sering datang keperpustakaan yang bersedia menjadi relawan, penyedia TIK dan swasta lainnya sehingga yang harus dilakukan sbb:

  1. Pemerintah dan Penyedia Layanan harus bekerja sama membangun infrastruktur jaringan internet yang merata di desa yang terpinggirkan, termasuk membangun menara seluler untuk sinyal yang andal agar masyarakat dapat mengakses internet karena berdasarakan data hasil survei APJII tahun 2025, sebanyak 19,34% jiwa belum menikmati akses internet dan 80,66 % jiwa sudah dapat mengakses internet.
  2. Pemerintah bersama para relawan melakukan penyuluhan dan pelatihan digital yang intensif untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman warga desa dalam menggunakan internet dan teknologi digital.
Berita Terkait :  BPJS Kesehatan Alihkan Layanan ke Mal Pelayanan Publik Kota Malang

3.Pemerintah menyiapkan perangkat yang dapat digunakan mengakses berbagai informasi penting dari internet gratis untuk masyarakat yang tidak mampu agar masyarakat dapat mengembangkan kompetensinya.

  1. Pemerintah membuat konten digital yang mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan masyarakat desa, seperti informasi tentang pertanian, kesehatan, pendidikan, keterampilan membuat produk dan dapat memasarkan melalui media sosial untuk meningkatkan pendapatannya agar masarakat menjadi sejahtera.
  2. Jalin kerja sama dengan komunitas dan lembaga pendidikan lokal dalam program-program peningkatan literasi digital agar lebih efektif dan menjangkau banyak warga.

Pentingnya Informasi
Inforamsi merupakan suatu hal yang penting buat masyarakat baik masyarakat kota dan masyarakat desa yang terpinggirkan karena informasi merupakan sumber utama untuk mempelajari hal yang baru dan memperluas pemahaman tentang berbagai topik. Hanya dengan informasi yang cepat dan akurat serta relevan yang dapat dijadikan dasar mengambil keputusan dan memecahkan masalah sehari-hari.

Dengan Informasi pula, masyarakat desa yang terpinggirkan akan juga mengerti dan cerdas serta tahu pasti cara mendidik anak2nya untuk gemar membaca, dari berbagai sumber yaitu Perpustakaan baik Perpustakaan Provinsi, Kab/kota atau Perpustakaan digital dan dari pendapat para tokoh dan ilmuan, yang mengatakan bahwa anak akan gemar membaca jika diajari dari sejak dalam kandungan sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dari hasil penelitiannya di abad 13 bahwa janin memiliki indera pendengaran dan bisa merespons rangsangan dari luar.

Berita Terkait :  Kapolresta Probolinggo Ajak Warga Gili Ketapang Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024

Demikian juga pendapat dari Dr. Nani susanti Psikolog anak, mengatakan bahwa anak harus dibiasakan membaca dari sejak dini, sehingga nantinya akan menjadi gemar membaca. Dan dengan gemar membaca maka masyarakat akan menjadi literat pada akhirnya terampil dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya/sejahtera. Dari sangat pentingnya informasi buat masyarakat maka Pemerintah melalui kebijakannya harus meberikan pelayanan informasi yang setara pada setiap warga negaranya, tanpa melihat tingkat kesulitan dan mahalnya biaya pelayanan informasi.

———— *** ————-

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru