Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana menunjukkan perhatian terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kabupaten Probolinggo, Jumat (18/10).
Sebagai bentuk kepeduliannya, Kapolres meminta Kapolsek Sukapura Kompol Jamhari untuk mengunjungi rumah INS.
Melalui Kasih Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty mengatakan, kedatangan Kapolsek Sukapura ke rumah INS bertujuan untuk memberikan tali asih dari Kapolres Probolingo kepada orang tua INS.
“Selain memberikan tali asih, Kapolres juga memberikan dukungan moril agar anak-anak istimewa ini merasa diperhatikan dan terus ceria serta semangat dalam menjalani masa depannya, kata Iptu Vita.
Diketahui INS merupakan siswi SD berkebutuhan khusus yang viral karena wajahnya lebam akibat perundungan dan penganiayaan di sekolah.
Setelah ditelusuri, rupanya informasi yang sempat beredar dan ramai di media sosial yang menampilkan foto INS dengan wajah lebam akibat korban perundungan tidaklah benar.
Ibu korban berinisial NH (36) mengatakan bahwa tak mengetahui secara langsung kronologi kejadiannya. Dari keterangan orang tuanya, penyebab wajah INS lebam karena ia membenturkan kepalanya ke meja saat emosinya tidak stabil ketika di sekolah.
Namun pada Selasa (8/10), NH menerima kabar dari pihak sekolah bahwa sang anak membenturkan wajah ke meja lantaran diminta untuk piket oleh kawan-kawannya.
“Memang dia anaknya suka marah ketika disuruh-suruh. Akhirnya dia tantrum dan menghantamkan mukanya ke tepian meja,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala sekolah tempat korban belajar, Heri saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya telah memfasilitasi pendampingan mulai saat kejadian hingga pengobatan ke rumah sakit.
“Sementara terkait info lebih jelasnya, bisa ditanyakan langsung ke Polsek Sukapura saja,” tuturnya.
Kanit Reskrim Polsek Sukapura, Aipda Dadang Hariyanto menegaskan bahwa kasus ini bukan karena penganiayaan. Dari hasil visum yang dilakukan di RSUD Moh Saleh pada Rabu (16/10) siang, hasil menyatakan lebamnya kedua mata INS diakibatkan pecahnya pembuluh darah pada dahi yang kemudian turun dan menyebar di area mata.
Pihak keluarga pun tidak melaporkan hal ini. Karena mereka menyadari kondisi psikis dari sang anak memang mudah marah bila tersinggung.
Sementara Kasi Humas Polres Probolinggo, IPTU Merdhania Pravita Shanty mengatakan, pihaknya telah menerjunkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo, untuk mendatangi rumah INS guna mengkonfirmasi kebenaran informasi yang telah beredar.
Iptu Vita menambahkan, dukungan ini diharapkan bisa memberikan dampak, dan penyandang ABK bisa lebih di hargai di tengah tengah masyarakat. Selain itu, dirinya juga mengajak instansi terkait untuk memberikan pelajaran atau keahlian kepada penyandang ABK sesuai bidang masing-masing.
“Mari kita sama-sama memberi dukungan kepada penyandang ABK agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di lingkungan kita masing-masing,” ucap Iptu Vita Kasi Humas Polres Probolinggo. [fir.dre]