Kab Pasuruan, Bhirawa.
Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang melanda kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di Gunung Batok berhasil dipadamkan.
Meski demikian, petugas masih melakukan pembasahan. Tujuannya, untuk memastikan bahwa supaya api benar-benar padam dan tidak berkobar lagi.
“Malam kemarin, titik-titik hostpot sudah nihil. Yang artinya api sudah padam. Hari ini, pagi hari tinggal melakukan pendinginan atau pembasahan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (23/6).
Menurutnya, upaya pemadaman api dilakukan secara intensif oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Pasuruan, Probolinggo dan Malang hingga TNBTS. Termasuk juga Muspika Tosari. Pemadaman api dimulai siang hingga malam hari.
Pihaknya menegaskan, meskipun api dinyatakan padam namun ia masih akan terus memantau situasi di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya titik api baru.
“Kita masih menyiagakan petugas di lokasi untuk memantau dan melakukan patroli. Harapannya, mudah mudahan tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan,” jelas Sugeng Hariyadi.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani menyatakan kebakaran sudah padam pukul 22.00 pada Sabtu (22/6).
Ia juga belum mengetahui secara pasti luas hutan dan lahan yang terbakar. Sekaligus vegetasi yang terdampak juga masih dalam pemantauan.
“Untuk luasan yang terbakar, masih kami hitung. Di lapangan masih ada petugas,” kata Septi Eka Wardhani.
BB TNBTS mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan agar ikut menjaga kondisi hutan dan lahan di kawasan TNBTS dengan tidak melakukan hal yang menyebabkan kebakaran.
“Saya minta warga dan wisatawan ikut menjaga kondisi hutan dan lahan di kawasan TNBTS. Terkait penyebab kebakaran, belum diketahui,” imbuh Septi Eka Wardhani.
Sekadar diketahui, kebakaran di Gunung Batok terjadi pada Sabtu (22/6). Api pertama kali terlihat oleh petugas TNBTS yang sedang berjaga di depan Pure Agung Luhur Poten yang berada di kawasan lautan pasir, sekitar pukul 10.30.
Api kemudian mendadak membesar ke arah barat laut karena tiupan angin kencang. Lalu, api sudah melalap tetumbuhan endemik Gunung Bromo di kaki Gunung Batok. [hil.dre]