27.8 C
Sidoarjo
Friday, March 14, 2025
spot_img

Kadinsos Jatim Harapkan PM Jadi Subjek Pembangunan

Akhiri Bimbingan dan Pelatihan UPT Klaster Remaja

Pemprov, Bhirawa
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melangsungkan pelepasan penerima manfaat (PM) angkatan II tahun 2024 Unit Pelaksana Teknis (UPT) klaster remaja, Senin (9/12).

Setelah menerima pelayanan di UPT selama 6 bulan, 199 PM dari UPT PSBR Pamekasan, Bojonegoro, Jombang, dan Blitar kini harus mengakhiri masa bimbingan dan pelatihannya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dra Restu Novi Widiani MM berharap para remaja menjadi subjek pembangunan, bukan lagi sebagai sebagai objek pembangunan

Ia mengungkapkan, pelepasan seperti ini merupakan acara rutinan Dinsos Jatim. Meski ada yang berbeda pada pelepasan angkatan II tahun 2024. Perbedaan ini dirasakan karena perubahan visi bangsa, yakni ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045’ yang diusung Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.

Cita-cita tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

“Ini PR besar kalian sebagai para remaja. Karena di tahun 2045 adalah masa kalian,” ujar Novi saat memberi sambutan melalui telekonferensi.

Ia melanjutkan, demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2024, terdapat 8 misi atau ‘Asta Cita’ yang harus dilaksanakan. Dan tupoksi Dinsos Jatim terefleksi pada misi ke-4. Yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

“Pengakhiran bimbingan ini saya rasa adalah bagian dari Asta Cita poin 4. Sehingga, Dinsos Jatim harus mengantarkan para pemuda bangsa seperti kalian, agar menjadi generasi yang bukan lagi sebagai objek pembangunan, tetapi saya harap menjadi subjek pembangunan,” lanjut Kepala Dinsos Jatim.

Berita Terkait :  ITS Berikan Penghargaan Presiden Prabowo pada Dies Natalis ke-64

Tugas sebagai subjek pembangunan, kata Novi, dapat dimulai oleh PM dari langkah awal, yaitu menyejahterakan keluarga mereka yang masih rentan. Hal ini pun berkaitan pula dengan tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan.

“Kami ingin, kalian bisa membersamai pemerintah dalam memberantas kemiskinan, terutama dari diri sendiri. Untuk itu, kami bekali kalian dengan berbagai bimbingan dan pelatihan,” katanya.

Selain bimbingan fisik, mental, sosial, dan pelatihan keterampilan, Dinsos Jatim juga memberikan bantuan kemandirian sebesar Rp 5 juta pada para PM yang dilepas. Bantuan stimulan ini dapat dibelanjakan bermacam-macam perlengkapan dan alat, sebagai modal mereka melanjutkan keterampilan yang dipelajari di UPT.

“Saya kembalikan dan titipkan anak-anak kepada bapak/ibu orang tua, kepada Dinas Sosial kabupaten/kota yang mendampingi, demi menjaga keberlanjutan dari keterampilan dan bantuan yang sudah mereka dapat,” pungkas Novi.

Salah satu PM dilepas, Farida (19) mengatakan, bimbingan dan pelatihan yang ia terima dari UPT selama 6 bulan melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Farida yang merupakan lulusan SMK Jurusan Tata Busana memilih untuk melanjutkan ilmu dan kemampuannya di Jurusan Bordir pada UPT PSBR Pamekasan.

“Dari sini saya dapat pengalaman dan pengetahuan baru, bahkan banyak juga inspirasi baru bagi saya. Pandangan saya tentang cita-cita ke depan juga semakin luas,” tuturnya.

Berita Terkait :  Korem 084/BJ Tingkatkan Kekompakan Personel Melalui Olahraga Bersama

Perempuan asli Pamekasan ini mengaku, menerima mesin bordir hingga perlengkapan dan peralatan bordir lainnya dari bantuan kemandirian. “Saya ingin melanjutkan usaha bordir dan jahit di rumah, karena ibu saya memiliki usaha jahit dan sudah punya banyak pelanggan,” tambah Farida. [rac.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru