Hasil Pemeriksaan Siswa dikirim ke Laboratorium Surabaya
Situbondo, Bhirawa.
Memasuki hari ketiga merebaknya penularan penyakit cacar air di Kota Santri Pancasila Situbondo, terus menjadi kekhawatiran berbagai kalangan. Itu karena banyak yang menilai penyakit tersebut adalah cacar monyet, padahal yang benar cacar biasa atau yang dikenal oleh masyarakat dengan nama cacat air.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, dr Sandy Hendrayono mengatakan, sebetulnya hasil pemeriksaan dari 20 siswa SDI Al Abror Situbondo tidak perlu di tes di Laboratorium karena dari ciri ciri yang di cek, masuk katagori sebagai penyakit cacar air biasa. Namun, pihaknya membenarkan jika hasil pemeriksaan itu dikirim ke Laboratorium Surabaya. ‘Ya kami kirim ke Laboratorium Surabaya. Insyaallah satu dua atau hari kedepan sudah ketahuan hasilnya,” tutur dr Sandy Hendrayono.
Masih kata dr Sandy, pihaknya meminta kepada para orang tua siswa di Situbondo secepatnya segera melaporkan ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit serta Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo manakala ada anak yang tertular penyakit cacar air. “Nanti tim Dinkes Kabupaten Situbondo akan turun untuk memeriksa. Kami juga siap untuk memberikan obatnya,” tandas mantan Direktur RSUD Besuki itu.
dr Sandy melanjutkan, pihaknya meminta sungguh sungguh agar wartawan tidak memberitakan penyakit tersebut sebagai cacar monyet, karena dapat meresahkan masyarakat Situbondo. “Silahkan beritakan yang besar bahwa itu positif cacar air biasa. Ini gara gara di isukan beredar virus cacar monyet saya ditanya tim Kemenkes RI dan Dinkes Provinsi Jatim. Dan saya sudah menyampaikan bahwa itu cacar air biasa,” terang dr Sandy.
Apakah sampai saat ini jumlah penderita cacar semakin bertambah di kalangan siswa Situbondo ? Secara tegas dr Sandy Hendrayono mengaku baru 20 anak yang terdata di SDI Al Abror. “Kalau siswa di SD lain atau bahkan di pondok pesantren kemungkinan itu ada. Tetapi ini kan cacar air bukan cacar monyet. Sama dengan penyakit flu biasa itu kan banyak penderitanya,” tegas dr Sandy.
Mantan Direktur RSUD Asembagus itu melanjutkan, kalau cacar air biasa itu hampir semua orang pernah menderita. Termasuk anak dirinya, sambung dr Sandy, juga pernah terjangkit cacar air. Jadi, kupas dr Sandy, dari diagnosa dan gejala yang menimpa puluhan siswa tersebut murni penyakit cacar air biasa. “Ini bukan tergolong penyakit yang berat. Itu seperti penyakit flu biasa,” beber dr Sandy. (awi.ca)