Surabaya, Bhirawa
Jatim Social Care (JSC) Tim Respons Kasus Dinas Sosial (Dinsos) Jatim terus mendampingi hingga berhasil memulangkan Widodo (57), Sabtu (8/2/2025). Laki-laki paruh baya ini merupakan orang telantar (OT) asal Surakarta yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo akibat gangguan paru-paru.
Widodo, yang sehari-hari berjualan es keliling, ditemukan dalam kondisi sakit dan telah dirujuk ke IGD RSUD dr. Soetomo sejak 28 Januari lalu. “Kami menerima laporan mengenai kondisi Pak Widodo yang membutuhkan perawatan medis segera. Setelah diperiksa, beliau didiagnosis mengalami gangguan paru-paru,” ujar Tim Respons Kasus, Nursoleh, pada Jumat (7/2/2025).
Sebagai tindak lanjut, tim segera berkoordinasi dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Surakarta untuk menghubungi keluarga Widodo. “Kami juga membantu pengurusan BPJS, meskipun ada sedikit keterlambatan dalam proses administrasinya,” jelas Nursoleh.
Selama menunggu pemulangan, Tim Respons Kasus merujuk sementara Widodo ke rumah singgah milik Yayasan Ruang Pasien Indonesia, agar kondisinya stabil sebelum kembali ke keluarganya. Dan pada Sabtu ini, Widodo dipulangkan dengan difasilitasi PMI Kota Surakarta.
Pada Sabtu malam, Widodo dilaporkan tiba di Surakarta dan bertemu kembali dengan keluarganya. “Sudah sampai Solo, terima kasih banyak atas bantuan seluruh pihak. Alhamdulillah, Pak Widodo sudah sampai Solo dan bertemu keluarganya,” katanya.
Sebelumnya, JSC TRK Dinsos Jatim melakukan penjangkauan dan pendampingan terhadap seorang lansia telantar yang ditemukan tidak sadarkan diri di atas becaknya di Jalan Kombes Pol M. Duryat, Surabaya, Jumat (7/2/2025). Lansia tersebut kemudian dirujuk ke RSUD dr. Soetomo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Lansia itu diketahui bernama Ngadimen (74), warga Dusun Lemah Duwur, Desa Jogo, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jateng. Informasi awal diterima melalui layanan darurat Call Center (CC) 112 yang melaporkan kondisi seorang pengemudi becak dalam keadaan lemah, dengan pakaian kotor akibat muntah dan celana basah karena inkontinensia.
Tim Respon Kasus segera menuju lokasi dan berkoordinasi dengan warga sekitar. Berdasarkan keterangan warga, Ngadimen memang sering menunggu penumpang di lokasi tersebut. Namun, saat ditemukan, kondisinya lemah dan sulit diajak berkomunikasi.
“Kami mendapati Pak Ngadimen dalam keadaan tidak sadar di atas becaknya. Pakaian yang dikenakannya juga sudah kotor. Saat kami ajak bicara, beliau menyampaikan bahwa tidak memiliki keluarga yang bisa dihubungi,” ujar Nursoleh, Tim Respon Kasus.
Sebagai tindak lanjut, lansia tersebut langsung dirujuk ke RSUD dr. Soetomo untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara itu, Tim Respons Kasus mendampingi proses perawatannya serta melakukan asesmen terkait kondisi dan kebutuhannya. Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tegalsari untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai latar belakangnya.
Selama pendampingan, Tim Respons Kasus juga menyediakan kebutuhan dasar bagi Ngadimen, seperti pakaian, sarung, dan celana pendek. Upaya pencarian keluarganya pun dilakukan dengan bantuan TKSK Kabupaten Wonogiri.
“Setelah kami berkoordinasi dengan TKSK Wonogiri, keluarga Pak Ngadimen akhirnya berhasil ditemukan. Kami juga memastikan bahwa kepesertaan BPJS beliau masih aktif, sehingga dapat dimanfaatkan untuk perawatan di rumah sakit,” jelas Nursoleh.
Tim Respons Kasus menyarankan agar pihak keluarga mendampingi Ngadimen selama menjalani perawatan di RSUD Dr. Soetomo. “Kami berharap dengan adanya pendampingan keluarga, Pak Ngadimen bisa mendapatkan perawatan yang lebih optimal dan segera pulih,” pungkasnya. [rac.ca]


