Pasuruan, Bhirawa
Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Satgas Pangan Polres Pasuruan dan Disperindag melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar Bangil serta toko modern di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (13/11).
Sidak digelar untuk memastikan harga beras di wilayah Kabupaten Pasuruan tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.
Hasilnya, kondisi harga beras masih stabil. Artinya, tidak ada kenaikan atau harga pangan di Kabupaten Pasuruan aman. “Dari pantauan kita tadi, harga beras masih di bawah HET dan sesuai HET. Artinya aman untuk harga dan stoknya,” ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan sekaligus Koordinator Satgas Pangan Kabupaten Pasuruan, AKP Adimas Firmansyah.
Menurutnya, pemantauan harga dan stok beras dilakukan untuk memastikan daya beli masyarakat dan inflasi terjaga.
Sebagai bahan pangan utama, pergerakan harga beras akan berpengaruh signifikan terhadap daya beli dan inflasi. “Saat harga beras naik, dampaknya terhadap inflasi nasional. Sebab, beras dikonsumsi setiap hari oleh hampir semua rumah tangga. Giat ini juga antisipasi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026,” kata Adimas Firmansyah.
Tak hanya itu, tim Bapanas juga melakukan pengawasan mutu dan labelisasi produk beras yang beredar di pasaran. Hal tersebut untuk memastikan kesesuaian antara kualitas beras dengan keterangan pada label kemasan.
“Bila nantinya ditemukan penjualan beras di atas HET, Satgas Pangan akan memberikan teguran keras. Tapi, jika masih membandel, kami langsung melakukan tindakan tegas berupa pencabutan izin usaha,” kata Adimas Firmansyah.
Diketahui, pemerintah menetapkan HET beras masing-masing Rp 12.500 per kilogram untuk mutu stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), Rp 13.500 per kilogram untuk mutu medium serta Rp 14.900 untuk mutu premium.
Pihaknya terus berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan monitoring terhadap harga beras di wilayah Kabupaten Pasuruan. “Kami akan terus melakukan pengawasan menyeluruh. Karena, ini menjadi fokus utama kami untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan,” ucap Adimas Firmansyah. [hil.ca]


