26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Jejak Sejarah Gerakan Kepanduan di Indonesia

Dr Alfian Dj
Staf Pengajar Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta

Gerakan Pramuka sudah tidak asing di telinga masyarakat, Gerakan ini memiliki akar sejarah yang panjang. Cikal bakal gerakan ini telah muncul sejak era kolonial, berawal dari munculnya organisasi kepanduan milik Belanda Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO), pada tahun 1912. Organisasi ini berganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916. Sejarah kepanduan di Indonesia juga dimulai pada tahun yang sama.

Kala itu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegaran VII membentuk organisasi kepanduan pribumi pertama yang diberi nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Kelahiran JPO menjadi tonggak penting yang membangkitkan semangat nasionalisme dan mendorong munculnya gerakan kepanduan lain di berbagai organisasi.

Inspirasi yang mendalam juga datang dari sosok K.H Ahmad Dahlan. beliau tertegun saat menyaksikan anak-anak JPO berlatih baris berbaris di halaman Pura Mangkunegaran dengan penuh disiplin. Momen tersebut menumbuhkan keyakinan dalam dirinya bahwa gerakan serupa sangat dibutuhkan untuk mendidik generasi muda, khususnya dalam konteks keagamaan dan kebangsaan.

KH Dahlan membicarakan idenya kepada murid muridnya dan berhasil mendirikan Hizbul Wathan (HW) pada tahun 1918. Selain HW semangat kepanduan juga menyebar luas, semangat tersebut terus berlanjut ditandai memunculnya berbagai organisasi lain seperti Wira Tamtama di bawah Sarekat Islam, Nationale Padvinderij di bawah Budi Otomo, serta Jong Java Mataram. Keberagaman ini menunjukkan betapa pentingnya gerakan kepanduan sebagai wadah pembentukan karakter dan wadah untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan di tengah dominasi colonial kala itu.

Berita Terkait :  Warga Keluhkan BPHTB Mahal, FRMJ Bawa Aduan ke BPN Jombang

Pada tanggal 9 Maret 1961 Presiden Soekarno berpidato di hadapan para tokoh dan pimpinan organisasi kepanduan di Istana Negara. Soekarno menekankan pentingnya pembentukan sebuah gerakan kepanduan nasional yang berlandaskan Pancasila, peristiwa ini yang kemudian dikenang sebagai Hari Tunas Gerakan Pancasila.

Langkah besar selanjutnya, berdasar Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Pada tahun yang sama bertepatan 14 Agustus 1961 Soekarno melantik Majelis Pimpinan Nasional, Kwartir Nasional serta Kwartir Nasional Harian di Istana Negara. Acara tersebut menjadi perkenalan resmi Pramuka kepada masyarakat luas. Sejak saat itu tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai hari Pramuka

Pada perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut, menyadari permasalahan tersebut pada peringatan ulang tahun gerakan pramuka 14 Agustus 2006 dicanangkanlah revitalisasi gerakan pramuka. Revitalisasi Gerakan Pramuka tersebut dirasa sangat penting dalam upaya pembangunan kepribadian bangsa.

berdasarkan semangat tersebut kemudian lahir Undang undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. UU ini kemudian menjadi dasar hukum penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis. harapan yang di dorong bersama dengan adanya undang undang tersebut dapat menghidupkan kembali serta dan menggerakkan semangat gerakan pramuka.

Lahirnya UU kepramukaan tersebut juga telah membuka jalan bagi gerakan kepanduan yang telah ada sebelumnya untuk mendapatkan pengakuan, dalam UU yang disahkan pada 24 November 2010 pada Bab VIII Ketentuan Peralihan di pasal 47 butir a menyebutkan sebagai berikut: “organisasi gerakan pramuka dan organisasi lain yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang ada sebelum Undang Undang ini diundangkan tetap diakui keberadaannya.”

Berita Terkait :  Wujudkan Program Halinar Rutan Situbondo dan Tim Gabungan Sidak Blok Hunian WBP

Keberadaan kepanduan di sekolah semakin diperkuat dengan Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 800.2.1/225/SJ tentang Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan.

Surat Edaran Bersama terkait keberadaan gerakan kepanduan yang menyebutkan: “Menumbuh kembangkan kepribadian peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup melalui gerakan kepanduan dan ekstrakurikuler lainnya.

” Kata “gerakan kepanduan” sengaja saya tulis dengan huruf tebal agar lebih menonjol. Edaran tersebut juga mengura jenis ekstrakurikuler untuk pendidikan karakter, yang antara lain adalah krida, misalnya: pramuka dan kepanduan lainnya, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan lainnya.

Sampai saat ini Gerakan kepanduan telah membuktikan dirinya sebagai institusi pendidikan non formal yang vital dalam membentuk karakter generasi muda. Gerakan ini tidak hanya berfokus pada kegiatan seremonial tetapi juga pada pembekalan nilai nilai luhur seperti kejujuran, tanggung jawab, kepedulian dan gotong royong.

Sampai kini gerakan kepanduan Pramuka terus berinovasi untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman. Sebagai gerakan yang telah mengabdi selama lebih dari enam dekade Gerakan Pramuka terus menghadapi tantangan dan tuntutan zaman. Peran utamanya sebagai pembentuk karakter, pemimpin masa depan, dan agen perubahan sosial tidak pernah pudar.

Berita Terkait :  Wisuda Ke-V, STISA Pamekasan Luluskan 51 Mahasiswa

Pramuka bukan sekadar kegiatan baris-berbaris atau tepuk tangan, gerakan ini adalah sebuah sekolah kehidupan yang mengajarkan arti kemandirian, kepedulian, dan pengabdian tanpa pamrih. Gerakan Pramuka akan terus menjadi pilar penting dalam membangun generasi muda yang berkarakter kuat, berwawasan luas dan siap berbakti untuk negeri.

Selamat hari jadi Pramuka ke-64 tahun,”Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa” teruslah berbakti tanpa henti. Kiprahmu dinanti Negeri.

————– *** —————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru