Hormati Anggota yang Gugur
Kabupaten Pasuruan, Bhirawa.
Warga Dusun Keduwung Atas, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan bergotong-royong membuat monumen di lokasi jatuhnya pesawat TNI AU yang terjadi pada November 2023 lalu.
Monumen tersebut dibangun atas arahan dari pihak Lanud. Yakni, untuk mengengang jasa anggota TNI AU yang gugur dalam menjalankan tugasnya.
Kepala Desa Keduwung, Uripan menyampaikan pembangunan monumen itu tak lain untuk menghormati para korban.
“Tempat ini untuk mengenang jasa para prajurit TNI, termasuk monumen menghormati para korban. Yakni, kenangan terhadap korban yang gugur saat menjalankan tugas,” urai Uripan, Selasa (9/1).
Sekadar diketahui, empat prajurit TNI AU gugur saat menjalankan tugasnya. Ke empat prajurit tersebut gugur karena mengalami kecelakaan udara.
Korban adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) (TT-3111), Kolonel Adm Widiono (Backseater) (TT-3111).
Kemudian, Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) (TT-3103) serta Kolonel Pnb Subhan (Backseater) (TT-3103).
Tiga korban meninggal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang. Yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya hingga Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.
Sementara satu korban lain yang gugur, Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A, dimakamkan di TMP Madiun.
Menurut Uripan, pembangunan monumen tersebut telah memakan waktu selama 10 hari. Yakni, bergotong-royong antara warga dan sejumlah anggota TNI.
“Pembangunan monumen memakan waktu 10 hari. Ini juga sekaligus atas arahan pihak Lanud,” tandas Uripan. [hil.gat]