33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Jalan Tembus Griya Santa Kota Malang, Harapan Baru Akses Ekonomi dan Mobilitas

Kawasan ini sudah saatnya menjadi jalan tembus sebagai alternatif pembuka akses ekonomi dan mobilitas masyarakat.

Kota Malang, Bhirawa
Rencana pembangunan jalan tembus yang menghubungkan kawasan Griya Santa dan Candi Panggung, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, menjadi harapan baru bagi warga yang mendambakan akses transportasi yang lebih lancar dan efisien.

Meski muncul sejumlah penolakan warga, suara dukungan dari masyarakat justru terus mengalir.
Sejumlah spanduk penolakan yang terpasang di area RW 12 Perumahan Griya Santa sempat menyita perhatian publik. Namun, tak sedikit warga yang merasa keberatan jika penolakan tersebut dianggap mewakili suara seluruh warga sekitar.
Padahal, menurut data dari Dinas PUPRPKP Kota Malang, status jalan di kawasan tersebut sudah menjadi jalan umum, sehingga secara hukum maupun fungsi, memiliki peran strategis dalam mendukung mobilitas masyarakat luas.

Bagi sebagian warga, kehadiran jalan tembus ini tidak sekadar soal infrastruktur, tetapi juga membuka ruang bagi aktivitas ekonomi dan efisiensi waktu tempuh.

Salah satunya adalah Sunaryo, yang setiap hari harus menempuh perjalanan ke Kota Batu untuk bekerja. Menurutnya, jalan tembus akan sangat membantu rutinitas harian masyarakat seperti dirinya.

ā€œSaya mendukung penuh. Kalau jalan ini jadi, perjalanan bisa jauh lebih cepat dan hemat BBM. Pemerintah Kota Malang harus berani dan tegas merealisasikannya,ā€ ujar Sunaryo saat ditemui, Selasa (21/10).

Eko, warga Jalan Borobudur, Kota Malang, juga menyampaikan harapan yang sama. Ia melihat proyek ini sebagai solusi konkret untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, khususnya di Jalan Candi Panggung.

Berita Terkait :  Ribuan Batang Rokok Ilegal Dimusnahkan di Sumenep, Kerugian Negara Capai Rp25 Juta Lebih

ā€œKalau jalan tembus dibuka, kemacetan bisa terurai. Warga bisa punya pilihan jalur alternatif, jadi lebih efisien dan nyaman,ā€ jelasnya.

Manfaat jalan tembus ini juga dirasakan oleh para pekerja sektor transportasi seperti Lutfi, seorang pengemudi ojek online. Bagi Lutfi, waktu tempuh adalah kunci utama dalam melayani penumpang dan mengantar pesanan.

ā€œSering kali saya terlambat karena macet, bahkan pernah dibatalkan order karena nggak sampai-sampai. Kalau ada jalan alternatif, itu jelas sangat membantu,ā€ ungkapnya.

Meski ada dinamika pro dan kontra, semangat masyarakat untuk mendukung pembangunan jalan ini menunjukkan betapa pentingnya konektivitas antarwilayah dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga mendukung geliat ekonomi lokal dan kenyamanan masyarakat.

Kini, harapan warga bertumpu pada keberanian dan ketegasan Pemerintah Kota Malang untuk mengambil keputusan bijak yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas. (mut.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru