Surabaya, Bhirawa
Semarak puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke 80, SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, Sabtu (23/8) lalu, menggelar jalan sehat dengan sangat meriah dan pesertanya membludak.
Menariknya, ikut serta menghibur Grup Patrol Rino Wengi dari Sanggar Caraka Sidoarjo yang memainkan beragam musik di sepanjang perjalanan. Bahkan turut berjalan bersama peserta lainnya empat Superhero, seperti Kapten Amerika, Iron Man, Spiderman dan Thor.
Tercatat sebanyak 5.150 peserta jalan sehat, terdiri dari siswa, guru, orang tua, karyawan, hingga Pimpinan Muhammadiyah, antusias mengikuti jalan sehat dan belanja di bazar kuliner yang digelar di halaman gedung Achmad Dahlan Education Centre (ADEC), serta menunggu undian kupon doorprize. Dan di momen ini SD Mudipat Surabaya meluncurkan lima Program Unggulan Sekolah Nasional.
Menurut Kepala SD Mudipat, Ustadz Eddy Susanto SPd MPd, program pertama SD Mudipat yakni pembangunan Mudipat Sport Center, yang terletak di lantai 7, Gedung ADEC. Diperkirakan pembangunannya rampung pada Januari 2026. Di dalamnya ada lapangan badminton, tenis meja, lapangan basket, dan berbagai sarana olahraga lainnya. Semuanya untuk menunjang 41 jenis ekstrakurikuler sekolah.
“Program kedua, Bedah Musholla. Sebelumnya, SD Mudipat berhasil menyalurkan 3 ribu Mushaf Alquran ke masjid, sekolah, dan panti asuhan. Dan tahun ini, targetnya membangun atau merenovasi 20 musholla, yakni 5 di Surabaya dan 15 di luar kota,” ungkapnya.
Ustadz Eddy menjelaskan, program ketiga, pembelajaran coding. Untuk coding sudah dua tahun menjadi ekstrakurikuler. Tapi semester ini mulai resmi masuk ke kurikulum kelas V dan VI. Sehingga para siswa terbiasa dengan keterampilan digital sejak dini. Program keempat, pembiasaan empat bahasa, yakni Indonesia, Inggris, Arab, dan Jawa.
“Setiap hari ada jadwal bahasa yang digunakan anak-anak, dibimbing guru. Dengan cara ini, pembiasaan berjalan alami,” tegasnya.
Dan Kelima, Mudipay, yakni Kartu Pelajar Multifungsi yang bisa dipakai untuk bertransaksi di koperasi dan kantin sekolah. ”Jika siswa menggunakan Mudipay, misalnya membeli makanan. Maka notifikasi akan langsung masuk ke HP orang tua. Jadi orang tua bisa mengontrol penggunaannya. Ini juga mencegah siswa membeli makanan di luar sekolah. Yang tidak terjamin kesehatannya, juga berbahaya. Karena banyak kendaraan di jalan,” jelas Ustadz Eddy.
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Ustadz Ir Tamhid Masyhudi mengatakan, Mudipat Surabaya sudah memberi contoh praktik pendidikan yang unggul dan inspiratif.
“Sekolah yang maju itu kuncinya melibatkan orang tua. Apa yang dilakukan Mudipat ini, bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain. Karena pendidikan Muhammadiyah kini sudah masuk di level internasional, maka sikap terbuka, inovatif, dan ramah lingkungan harus ditunjukkan,” tandasnya. [fen.wwn]


